REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak sembilan siswa SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur meraih medali emas dan perak dalam ajang World Scholar's Cup (WSC) Global Round diadakan di Bangkok, Thailand pada 31 Agustus-6 September 2023.
"Prestasi ini patut diapresiasi. Karena kompetisi bergengsi di bidang akademik internasional ini cukup ketat. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati para siswa, sampai pada Global Round tingkat Asia Tenggara," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai di Surabaya, Sabtu 9/9/2023).
Sebanyak sembilan siswa tersebut terbagi menjadi tiga tim. Tim pertama beranggotakan Alycia Medina Amour, Aiko Najwakyla, dan Achmad Rennard Hafizh, tim kedua beranggotakan Nayyara Zealeeka, Diza Deianira, dan Desak Putu Maharani. Kedua tim ini meraih medali perak pada kategori Team Debate.
Tim ketiga yang beranggotakan Alham Aslamsyukur, Narayasa Danadhipa serta Rakha Robredo meraih medali emas pada pelaksanaan WSC Global Round Bangkok.
Berdasarkan hasil capaian ini, mereka akan melanjutkan kompetisi pada Putaran Final World Scholar's Cup Tournament of Champions di Yale University, Amerika Serikat.
"Semangat ini, semangat juara, semangat untuk terus berlatih harus terus dipersiapkan untuk kompetisi yang lebih besar di tingkat teratas, yakni pada Tournament of Champions di Yale University, Amerika Serikat. Semoga para siswa kita juga mencatatkan hasil terbaik di ajang ini," ujar dia.
Ia mengatakan kompetisi WSC menjadi ajang bergengsi teratas di bidang akademik karena seluruh pelajar dari berbagai negara berkumpul untuk uji kecerdasan dan wawasan dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Banyak lomba yang dikompetisikan, seperti Team Debate yaitu lomba debat Bahasa Inggris, Writing Challenge yaitu lomba menulis esai, lomba Challenge Subjects yaitu lomba menjawab soal-soal pilihan ganda yang subjeknya sudah ditentukan, seperti sejarah, sains, seni, musik dan teknologi, adapun bidang Team Bowl yang serupa cerdas cermat.
"Lomba-lomba yang dikompetisikan ini sangat menarik diikuti oleh siswa. Karena mereka bisa mengetahui sejauh mana kemampuan akademiknya. Mereka tidak hanya membutuhkan persaingan yang kompetitif di lingkup sekolah, atau regional. Tapi juga berani melangkah di kancah internasional," ucapnya.
Ia mengemukakan pentingnya motivasi dari berbagai pihak terkait terhadpa mereka.
"Ini patut untuk terus dimotivasi dan difasilitasi baik oleh orang tua, sekolah, bahkan dari Dinas Pendidikan sekalipun," ujar pria kelahiran Makassar ini.