REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Popularitas nasi padang di Belanda yang cukup tinggi membuat Suprappti Tanjung berniat untuk memperluas restoran miliknya agar dapat menampung lebih banyak pengunjung. Bak gayung bersambut, PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI hadir untuk membantu renovasi dan perluasan Warung Padang Lapek Jo di Den Haag, Belanda.
"Waktu itu saya (biaya) biaya sendiri, kemudian BNI datang diajak kolaborasi untuk perluas restoran, saya tertarik dan jadilah seperti sekarang," ujar Suprappti saat ditemui Republika di sela kesibukannya di restoran, di Den Haag, Kamis (7/9/2023) lalu.
Suprappti menilai, proses pembiayaan dari BNI berjalan cukup cepat. Ia tidak menghadapi kendala dalam prosesnya. "Mereka lihat restoran sudah maju, perlu dana lebih dan mereka kasih," ujar perempuan asal Padang Pariaman tersebut.
Warung Padang Lapek Jo memang berkembang cukup pesat. Berawal dari pasar rakyat, Suprappti mengembangkan restoran makanan khas Minang hingga seperti saat sekarang.
Setelah mengikuti berbagai pasar rakyat, termasuk Tong Tong Fair, Suprappti memberanikan diri membuka toko khusus menu nasi padang pada 2019. Pada saat itu, tokonya hanya dapat menampung sekitar 40 orang. Ketika pandemi, tokonya bahkan hanya bisa menampung tidak sampai 10 orang. Tak hanya itu, Suprappti terpaksa menolak pelanggan karena tidak dapat menampungnya.
"Kalau weekend kami tolak-tolakin orang karena tidak ada tempat, atau minta mereka menunggu karena tidak melakukan reservasi sebelumnya," katanya.
Melihat tingginya animo warga Eropa yang datang ke tokonya, Suprappti berniat untuk memperluas dan menjadikannya retoran. "Lalu saya lihat di seberang toko, ada toko baju yang mau pindah, saya tanya apakah punya izin restoran, katanya ada, akhirnya kita pindah ke sini dibantu BNI," kata Suprappti.
Setelah beberapa bulan renovasi, Warung Padang Lapek Jo akhirnya diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada 2022 lalu di Schoolstraat 35, Den Haag. Kini, restoran khas Minang tersebut dapat menampung hingga 70 pelanggan.
Saat ditanya apakah akan mengembangkan lagi restorannya, Suprappti mengaku masih fokus dengan yang sudah dicapai saat ini. "Saya punya ide dengan suami, jangan buka cabang. Kita besarkan saja restoran ini biar nggak usir-usir orang," ucapnya.
Ia berterima kasih kepada BNI yang telah memfasilitasi pengembangan bisnisnya. Ia berharap BNI dapat membantu pengusaha lain yang juga membutuhkan bantuan agar restorannya semakin berkembang.
"Semoga BNI bantu pengusaha lain supaya makanan kita dikenal di Eropa, sekarang baru resto padang, saya berharap nanti ada resto manado, resto sunda, dan resto dengan ciri khas daerah di Indonesia," ujar Suprappti.