Ahad 10 Sep 2023 13:51 WIB

Gejala Henti Jantung Ternyata Berbeda untuk Pria dan Wanita

Henti jantung mendadak merupakan kondisi yang mengancam jiwa.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Setengah dari orang-orang yang mengalami HJM merasakan gejala atau tanda peringatan sebelumnya. (ilustrasi)
Foto: www.maxpixel.com
Setengah dari orang-orang yang mengalami HJM merasakan gejala atau tanda peringatan sebelumnya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Henti jantung mendadak (HJM) merupakan kondisi yang mengancam jiwa, terutama bila terjadi di luar rumah sakit. Meski sering tak bergejala, sejumlah tanda peringatan bisa muncul sebelum HJM terjadi. Uniknya, tanda peringatan HJM ini bisa berbeda pada pria dan wanita.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Lancet Digital Health. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Smidt Heart Institute di Cedars Sinai Health System.

Baca Juga

Melalui studi, tim peneliti menemukan bahwa setengah dari orang-orang yang mengalami HJM merasakan gejala atau tanda peringatan sebelumnya. Tanda peringatan ini biasanya muncul dalam waktu 24 jam sebelum HJM terjadi. Selain itu, gejala atau tanda peringatan yang dirasakan oleh pasien HJM wanita relatif berbeda dibandingkan pasien HJM pria.

Dalam kurun waktu 24 jam sebelum HJM terjadi, wanita umumnya merasakan tanda peringatan atau gejala berupa sesak napas. Sedangkan pada pria, gejala yang dirasakan adalah nyeri dada.

"Wanita yang tiba-tiba mengalami sesak napas tanpa sebab berisiko tiga kali lipat untuk mengalami HJM dalam waktu dekat, dan pria dengan keluhan nyeri dada tanpa sebab memiliki risiko dua kali lipat," jelas ketua tim peneliti sekaligus ahli elektrofisiologi jantung, Dr Sumeet Chugh, seperti dilansir //Medical News Today//.

Mengingat ada risiko HJM, wanita yang mengalami keluhan sesak napas tak terduga sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Saran serupa juga diberikan untuk pria yang tiba-tiba mengalami nyeri dada tanpa sebab.

HJM sering kali dianggap sama dengan serangan jantung. Padahal menurut American Heart Association, HJM dan serangan jantung merupakan dua kondisi yang berbeda.

American Heart Association menjelaskan, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Sedangkan HJM terjadi ketika jantung mengalami malfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak. "Serangan jantung adalah masalah sirkulasi (darah) dan HJM adalah masalah kelistrikan (jantung)," ujar American Heart Association, seperti dikutip //Republika// melalui laman resminya.

Meski keduanya berbeda, riwayat serangan jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya HJM. Beberapa masalah jantung, seperti penyakit arteri koroner, kardiomiopati, dan penyakit katup jantung juga bisa memicu HJM.

Sering kali, HJM terjadi tanpa adanya tanda peringatan terlebih dahulu. Ketika HJM terjadi, penderita bisa mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran.

Meski begitu, penting bagi setiap orang untuk mewaspadai beberapa gejala atau tanda peringatan dari HJM. Berikut ini adalah beragam tanda yang patut dikenali dan diwaspadai tersebut:

1. Detak jantung terasa cepat

2. Pening

3. Nyeri dada

4. Sesak napas

5. Mengi

6. Mual dan/atau muntah

Perlu diketahui bahwa HJM merupakan kedaruratan yang bisa mengancam jiwa. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis bila menemukan gejala-gejala atau tanda peringatan ini pada diri sendiri atau orang lain. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement