Sabtu 09 Sep 2023 14:12 WIB

PDIP Soal Demokrat: Komunikasi Intens akan Terus Dilakukan

Hasto mengatakan, sejak lama menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Krsitiyanto menanggapi pelantikan menteri dan pernyataan Surya Paloh soal revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Foto: Republiika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Krsitiyanto menanggapi pelantikan menteri dan pernyataan Surya Paloh soal revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya sudah sejak lama menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat. Salah satu hasilnya adalah pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Komunikasi yang intens terus kami lakukan dan Mbak Puan termasuk Mas Utut, Mas Bambang Pacul, Pak Said Abdullah yang ditugaskan untuk membangun komunikasi politik. Bahkan kami mendengar beberapa partai politik yang mengusung Pak Ganjar itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat," ujar Hasto di kawasan Senen, Jakarta, Sabtu (9/9/2023).

Baca Juga

"Ini hal yang bagus, komunikasi politik membangun kesepahaman, tapi kami juga tegaskan kalau bekerja sama dengan partai politik pengusung Pak Ganjar Pranowo maka betul-betul harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," sambungnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyambut baik wacana bertemunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jika terealisasi, hal tersebut merupakan bentuk rekonsiliasi nasional yang diharapkan publik.

"Jika pertemuan Pak SBY-Ibu Mega atau koalisi Demokrat-PDIP ini terjadi sangat bagus ya. Bukan sekedar untuk pilpres saja, namun lebih jauh lagi bagi negeri kita ini. Rekonsiliasi nasional yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia akhirnya terjadi," ujar Jansen lewat keterangannya, Rabu (6/9/2023)..

Meski menyambut baik koalisi dengan PDIP dan pertemuan SBY dan Megawati, Partai Demokrat belumlah mengambil keputusan terbaru soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partainya baru menggelar rapat pleno pascaresminya mereka keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Tahap berikutnya tentu kami akan maju, move on ke kerja sama dengan koalisi yang baru," ujar Jansen.

"Jadi di internal, sekarang kita semua sedang bekerja membahas untuk melangkah kerja sama yang baru ini. Tentu lampu hijau di publik yang sudah disampaikan teman-teman PDIP ini akan jadi pembahasan bagi kami untuk menentukan langkah berikutnya," sambungnya.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement