REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menolak harapan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengajak Partai Demokrat kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Herzaky menyatakan tidak ada cinta lama bersemi kembali (CLBK) antara Partai Demokrat dan koalisi yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar karena pihaknya tidak ingin dikhianati kembali.
“Sudah jelas kita move on. Tidak ada CLBK. Sudah cukup. Jangan sampai dikhianati sekali, masih terus jadi bucin,” kata Herzaky ditemui di sela-sela Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu.
Herzaky juga menyebut Partai Demokrat tidak lagi ingin di-ghosting atau ditinggalkan, sehingga tidak mungkin pihaknya akan kembali ke KPP. “Kita tidak menolak, ya. Yang pasti kami tidak akan ada yang namanya CLBK. Intinya itu, kami tidak ada CLBK dan tidak mau di-ghosting kembali,” ucap dia.
Herzaky mengaku menghormati Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Sebab, Partai Demokrat tidak pernah berkoalisi dengan PKB sebelumnya.
Oleh karena itu, kata dia, Partai Demokrat sejatinya tidak merasa dikhianati oleh Cak Imin. “Pak Muhaimin kami menghormati, kan kami tidak pernah berkoalisi dengan beliau. Kami tidak dikhianati oleh beliau. Silakan jalan saja kalau misal beliau jalan,” kata Herzaky.
Dia pun mengucapkan selamat kepada Cak Imin yang telah menggelar deklarasi sebagai bakal cawapres untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
“Saat ini kami ucapkan, selamat seperti yang disampaikan ketum (ketua umum) kami. Pak Muhaimin selamat, saat ini sudah mendeklarasikan sebagai capres dan cawapres. Selamat menempuh hidup baru. Selamat menjalani, sampai bertemu nanti di debat capres,” ujarnya.
Herzaky juga tidak menampik bahwa Partai Demokrat membuka komunikasi dengan PKB karena partainya selalu terbuka dengan semua pihak. “Kalau komunikasi kan kita selalu komunikasi. Kan di parlemen kita setiap hari bertemu dengan lintas partai. Kalau demokrat, konsepnya dan konteksnya selalu kita buka komunikasi dengan semua, jaga hubungan baik dengan semua. Tapi, kalau yang tidak berkomitmen dan mengingkari janji mohon maaf, nanti dulu,” ucapnya.
Sebelumnya, Cak Imin usai ziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/9/2023), berharap Partai Demokrat bisa kembali ke koalisi pengusung Anies-Muhaimin (AMIN). Cak Imin juga berharap Partai Keadilan Sosial (PKS) tetap bersama di koalisi tersebut.