Sabtu 09 Sep 2023 18:47 WIB

Anak Bohongi Orang Tua, Ustadz Erick Yusuf Beri Nasihat Ini

Dalam Islam, semua bentuk kebohongan dilarang, bahkan kebohongan kecil.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak berbohong kepada orang tua (ilustrasi). Dalam Islam, semua bentuk kebohongan dilarang, bahkan kebohongan kecil.
Foto: brocku.ca
Anak berbohong kepada orang tua (ilustrasi). Dalam Islam, semua bentuk kebohongan dilarang, bahkan kebohongan kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah kamu membohongi orang tua terkait harga buku di sekolah? Pendakwah Ustadz Erick Yusuf menyoroti pentingnya kejujuran dan dampak buruk dari kebohongan, terutama ketika orang yang dibohongi adalah orang tua.

Ustadz Erick dengan tegas menyatakan dalam Islam, semua bentuk kebohongan dilarang, bahkan kebohongan kecil, seperti memanipulasi harga barang, menaikkan harga dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu, juga merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

Baca Juga

Menurut dia, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dosa-dosa kecil dapat membawa seseorang kepada dosa-dosa yang lebih besar, dan karena itu, kita harus menjauhi kebohongan dalam segala bentuknya. “Nggak boleh 'mark up' ke orang tua, dan uangnya, apalagi nanti dipakai hal-hal yang tidak benar. Dipakai hal yang benar pun nggak boleh. Kita harus jujur sama orang tua bahwa harganya sekian,” kata Ustadz Erick kepada Republika.co.id, Senin (4/9/2023).

Wakil Ketua Lembaga Seni, Budaya, dan Peradaban Islam MUI Pusat ini berbicara tentang pentingnya mendidik anak-anak dengan nilai-nilai adab (etika) sejak dini. Dia mengatakan, adab adalah hal yang harus diajarkan kepada anak-anak sebelum ilmu pengetahuan, karena adab adalah dasar yang memungkinkan mereka memiliki sifat-sifat mulia seperti yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, seperti kejujuran, amanah, kepercayaan, dan kebaikan.

Ustadz Erick juga mencatat pentingnya contoh yang diberikan oleh orang dewasa, termasuk keluarga dan pemimpin, dalam membentuk karakter anak-anak. Dia mengingatkan, berita-berita tentang tindakan korupsi dan kecurangan dapat memberikan pengaruh buruk pada anak-anak dan menginspirasi mereka untuk mencoba tindakan serupa.

Selain itu, Ustadz Erick berbicara tentang konsep "The Power of Repetition" atau kekuatan pengulangan dalam pembentukan kebiasaan. Produser dari film Jomblo Fi Sabilillah (2023) itu menekankan bahwa tindakan kecil seperti kebohongan harga dapat membentuk kebiasaan buruk yang dapat berakibat pada tindakan yang lebih serius di masa depan. Karena itu, penting untuk menghindari kebohongan dalam segala bentuknya.

Ustadz Erick mengajak orang tua untuk berbicara dengan anak-anak secara serius dan logis saat mereka sudah cukup besar. Dia menegaskan, pemahaman logis tentang dampak buruk kebohongan dan dampak positif kejujuran, baik dalam konteks dunia nyata maupun agama, harus diberikan kepada anak-anak agar mereka dapat membuat keputusan yang baik.

Ustadz Erick menekankan, pentingnya menjaga kejujuran dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mendidik generasi penerus dengan nilai-nilai yang baik. “Kita berikan pemahaman agama dengan fakta empiris tersebut. Gitu caranya dakwah kepada orang-orang yang sudah mahasiswa, yang sudah akhir balik, yang sudah bisa berpikir,” ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement