REPUBLIKA.CO.ID, MARRAKECH — Gempa bumi dahsyat melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam, yang menyebabkan sebanyak 800 orang meninggal dunia dan merusak bangunan dari desa-desa di Pegunungan Atlas hingga kota bersejarah Marrakech. Korban diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat masih berjuang untuk mencapai daerah terpencil yang paling terpukul.
Dilansir dari AP News, Sabtu (9/9/2023), orang-orang yang dibangunkan oleh gempa berlari ke jalan-jalan dengan teror dan ketidakpercayaan. Televisi pemerintah menunjukkan orang-orang berkerumun di jalan-jalan Marrakech larut malam, takut untuk kembali ke rumah mereka karena khawatir gempa susulan dan bangunan yang tidak stabil.
Seorang pria mengatakan dia sedang mengunjungi apartemen terdekat ketika piring dan hiasan dinding mulai berjatuhan, dan orang-orang terlempar dari kaki dan kursi mereka. Seorang wanita terlihat lari menyelamatkan diri dari rumahnya setelah terjadi getaran yang intens. Seorang pria yang menggendong seorang anak mengatakan dia tersentak terjaga di tempat tidur akibat guncangan itu.
Pekerja tanggap darurat terus mencari korban-korban lain yang masih tertimbun dalam reruntuhan puing-puing bangunan. Sebuah lubang menganga di sisi rumah, dan sebuah mobil hampir terkubur oleh potongan-potongan bangunan yang runtuh dalam gambar lain yang disiarkan oleh media lokal.