Sabtu 09 Sep 2023 20:14 WIB

Doa Dipanjatkan, Bantuan Ditawarkan untuk Maroko Pascagempa

Ankara menyatakan siap mengerahkan berbagai bantuan untuk Maroko.

Red: Ferry kisihandi
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakeh, Maroko, Sabtu (9/9/2023).
Foto: EPA-EFE/JALAL MORCHIDI
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakeh, Maroko, Sabtu (9/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Gempa berkekuatan 6,8 magnitude yang melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam menyebabkan sekitar 820 orang meninggal dunia. Bangunan-bangunan di kota tua yang berlokasi di Marrakech juga rusak termasuk masjid yang dibangun pada abad ke-12. 

Pada Sabtu (9/9/2023), doa dan tawaran bantuan berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Juru bicara International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Tommaso Della Longa menyatakan uni respons darurat siap dikerahkan ke Maroko. 

Baca Juga

Pengerahan dapat dilakukan dalam 24 hingga 48 jam karena ini sangat krusial.’’24 jam hingga 48 jam pertama sangat menentukan dalam menyelamatkan para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan,’’ kata Longa. 

Tim yang dikerahkan terdiri atas personel dengan berbagai keahlian, seperti penyelamatan, sanitasi air, dan perawatan kesehatan. Mobilisasi tim, menurut dia, hanya dapat dilakukan atas permintaan otoritas setempat.