Sabtu 09 Sep 2023 20:36 WIB

Para Pemimpin Dunia Ucapkan Belasungkawa dan Solidaritas kepada Maroko 

Gempa Maroko telah menelan korban jiwa hingga 800 lebih jiwa

Rep: Kamran Dikarma / Red: Nashih Nashrullah
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.
Foto: EPA-EFE/JALAL MORCHIDI
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa kepada Maroko atas bencana gempa yang melanda negara tersebut pada Jumat (8/9/2023). 

Hingga berita ini ditulis, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 820 jiwa dan korban luka sedikitnya 672 orang. 

Baca Juga

Berikut ini sejumlah pemimpin dunia yang telah mengutarakan belasungkawa kepada Maroko. 

Perdana Menteri India Narendra Modi

“Kami berdoa semoga semua korban luka segera sembuh. Seluruh komunitas dunia bersama Maroko dalam masa sulit ini dan kami siap memberikan semua bantuan yang diperlukan.”

Presiden Rusia Vladimir Putin

“Terimalah belasungkawa tulus saya atas dampak tragis gempa bumi dahsyat yang terjadi di wilayah tengah negara Anda. Rusia berbagi kekhawatiran dan kesedihan dengan rakyat Maroko yang bersahabat. Mohon sampaikan kata-kata simpati dan dukungan kepada keluarga dan teman-teman para korban, serta harapan agar cepat sembuh kepada semua pihak yang menderita akibat bencana alam ini.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

“Kami mendukung saudara-saudara kami di Maroko dengan segala cara di hari yang sulit ini,” katanya dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Ankara siap memberikan segala macam dukungan “untuk menyembuhkan luka akibat gempa bumi di Maroko.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron

“Kami semua terkejut setelah gempa bumi dahsyat di Maroko. Prancis siap membantu respons pertolongan pertama.”

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna juga menyampaikan belasungkawa. “Solidaritas dengan Maroko dan teman-teman kita, rakyat Maroko setelah gempa dahsyat malam itu. Rasa belas kasih untuk para korban dan keluarga mereka serta kekaguman atas kerja tim penyelamat yang tanpa henti membantu korban luka,” ucapnya.

Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan

Penjabat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez

“Seluruh solidaritas saya dengan rakyat Maroko dalam menghadapi gempa bumi yang dahsyat… Spanyol berdiri bersama para korban tragedi ini dan keluarga mereka.”

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson

“Gempa dahsyat di Maroko tadi malam. Pikiran kami bersama para korban dan orang-orang yang mereka cintai.”

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock

“Gambaran buruk datang dari Maroko. Bersama masyarakat Maroko, kami berduka atas para korban gempa dahsyat tersebut. Pikiran kami bersama mereka dan semua orang yang mencari mereka yang terkubur pada jam-jam ini dan berjuang untuk nyawa banyak orang yang terluka.”    

 

 

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement