REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeluarkan instruksi harian dalam menanggapi dugaan pemukulan terhadap kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh Ketua DPC Gerindra Semarang. Ia menjelaskan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah berulang kali mengingatkan kadernya untuk tenang jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Ia mengingatkan, hasil survei yang saat ini ada bersifat fluktuatif, meskipun elektabilitas Prabowo dan Partai Gerindra selalu tinggi dan terus meningkat. Harapannya, hasil tersebut dapat menjadi kenyataan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Oleh karena itu, kami imbau pada kader Gerindra di manapun berada untuk selalu bekerja keras dan dekat kepada rakyat, berbuat nyata kepada rakyat, membuat program-program yang menjangkau masyarakat. Tetaplah rendah hati dan mawas diri," ujar Dasco.
Khusus yang terjadi di Semarang, DPP Partai Gerindra telah membentuk tim investigasi dan berangkat ke sana untuk mengkonfirmasi kejadian yang sebenarnya. Pihaknya tidak akan ragu untuk bertindak tegas apabila kadernya itu terbukti melakukan perbuatan tercela dan melanggar perintah Prabowo.
Ia kembali mengingatkan, kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia untuk tidak terpengaruh dan tetap memperhatikan arahan-arahan yang telah dikeluarkan. Di samping tak mengesampingkan kejadian dugaan pemukulan di Semarang.
"Tetap tunjukkan kerja keras dan kerja cerdas ,tetap tunjukkan kedekatan dengan rakyat, tetap bekerja untuk menjemput kemenangan dan tuntaskan perjuangan kita, yaitu Prabowo Presiden 2024, Indonesia menang," ujar Dasco.
"Kepada kader di seluruh Indonesia untuk tetap tenang dan mawas diri. Serta tetap membuat iklim yang sejuk dan damai dalam kontestasi pemilu ini," sambung Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya kasus dugaan pemukulan terhadap kader PDIP Suparjianto yang dilakukan Ketua DPC Gerindra di Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa pemukulan disebut terjadi pada Jumat (8/9/2023).
Hasto melihat menjelang pemilu seharusnya seluruh pihak dapat menunjukkan kualitas demokrasi yang baik. Untuk itu, Hasto menyesalkan peristiwa tersebut.
"Karena itulah kami sangat menyesalkan terhadap suatu-suatu tindakan arogansi apalagi menggunakan intimidasi menggunakan kekerasan, itu tidak boleh di dalam alam demokrasi kita," jelasnya.