REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan keinginannya untuk mendulang banyak suara pada Pemilu 2024 nanti agar mampu meloloskan kadernya ke DPR RI.
Diketahui terakhir kali PBB berhasil menempatkan kadernya di DPR RI adalah pada periode 2004-2009. Sejak saat itu, PBB abstain di DPR.
"Target PBB yang pasti berhasil meraih suara 4 persen (pada Pileg). Sehingga ada lagi kader PBB duduk di parlemen," kata Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, di Padang, Sabtu (9/9/2023).
Selain ingin kembali menghiasi kompleks parlemen di Senayan, PBB menurut Yusril juga ingin masuk ke kabinet pemerintahan periode 2024-2029. Untuk Pemilu 2024 ini, PBB sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju pendukung bakal capres, Prabowo Subianto.
Ketika sudah berhasil berjibaku memenangkan Prabowo, Yusril ingin ada juga kader PBB yang mendapatkan jatah kursi menteri di dalam kabinet.
"PBB juga ingin masuk ke pemerintahan. Mudah-mudahan Pak Prabowo memenangkan Pilpres kemudian PBB akan ikut pemerintahan yang akan datang," ujar Yusril.
Sebenarnya jelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) PBB juga ingin supaya kadernya dipilih Prabowo menjadi cawapres. Diketahui kader PBB yang ditawarkan menjadi cawapres Prabowo tidak lain adalah Yusril Ihza Mahendra.
Tapi menurut Yusril, PBB tidak menjadikan posisi cawapres sebagai syarat mutlak dukungan kepada Prabowo. Walau tidak kader PBB yang jadi cawapres, Yusril menegaskan partainya tetap setia bersama Prabowo.
Yusril menyebut tidak hanya PBB yang menyodorkan kadernya menjadi cawapres Prabowo. Golkar juga menyorongkan nama Airlangga Hartarto, kemudian PAN mengusulkan nama Menteri BUMN, Erick Thohir.
Nama-nama lain yang juga masuk bursa kandidat cawapres adalah putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dan putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.