Ahad 10 Sep 2023 12:00 WIB

Ibu Hamil Jangan Sampai Terpapar Polusi Udara, Ini Bahayanya

Bayi dengan berat badan lahir rendah berisiko terkena asma dan penyakit paru

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ibu hamil yang terpapar polusi udara cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah./ilustrasi
Foto: republika
Ibu hamil yang terpapar polusi udara cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah. Sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa tinggal di daerah yang memiliki banyak pepohonan dan ruang terbuka hijau dapat mengimbangi efek buruk polusi terhadap berat badan lahir.

Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa bayi dengan berat badan lahir rendah menghadapi peningkatan risiko terkena asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) seiring bertambahnya usia. Para ilmuwan berpendapat bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengurangi polusi udara dan membuat daerah perkotaan menjadi lebih hijau untuk melindungi bayi dan sistem pernapasan mereka yang sedang berkembang.

Baca Juga

Penelitian terbaru ini didasarkan pada data dari studi Kesehatan Respiratori di Eropa Utara (RHINE), yang mencakup lebih dari 4.000 anak dan ibu dari Denmark, Norwegia, Swedia, Islandia, dan Estonia. Para peneliti menilai bagaimana tingkat udara di sekitar ibu hamil, dengan menganalisis citra satelit tentang kerapatan vegetasi, termasuk hutan, lahan pertanian, dan taman kota.

Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan data tentang lima polutan: nitrogen dioksida (NO2), ozon, karbon hitam (BC), dan dua jenis materi partikulat halus (PM2.5 dan PM10). Semua tingkat polusi udara rata-rata berada dalam batas yang ditetapkan oleh Uni Eropa.