Ahad 10 Sep 2023 12:41 WIB

Polisi Belanda Tembakkan Water Canon ke Ribuan Aktivis Lingkungan

Para aktivis menuntut pemerintah menghentikan subsidi ke industri bahan bakar fosil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Para aktivis menuntut pemerintah menghentikan subsidi ke industri bahan bakar fosil.
Foto: AP
Para aktivis menuntut pemerintah menghentikan subsidi ke industri bahan bakar fosil.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Polisi Belanda menggunakan water canon untuk membubarkan ribuan aktivis yang berunjuk rasa di jalan tol. Para aktivis menuntut pemerintah menghentikan subsidi ke industri bahan bakar fosil.

Lebih dari 10 ribu orang menggelar pawai di sepanjang jalan tol A12 menuju Den Haag. Mereka mengabaikan perintah pihak berwenang untuk tidak memblokir lalu lintas utama kantor pemerintah Belanda.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, Ahad (10/9/2023) polisi mengatakan mereka menahan 2.400 pengunjuk rasa, termasuk anak-anak. Tidak ada laporan korban luka.

Organisasi lingkungan Extinction Rebellion yang menggelar aksi ini mengatakan akan terus menggelar protes. Sampai pemerintah Belanda berhenti menggunakan anggaran pemerintah untuk mensubsidi industri gas dan minyak.

"Laut naik dan begitu pula kita," teriak massa termasuk anak-anak.

Extinction Rebellion merupakan gerakan lingkungan global yang terdesentralisasi, internasional, dan non-partisan yang menggunakan aksi langsung non-kekerasan dan pembangkangan sipil untuk membujuk pemerintah bertindak adil atas Darurat Iklim dan Ekologi.

Extinction Rebellion Belanda didirikan pada tahun 2018 dan sejak itu telah mengorganisasi sejumlah protes dan aksi. Pada April 2023 lalu mereka juga blokade jalan raya A12 antara Den Haag dan Utrecht, yang mengakibatkan lebih dari 200 penangkapan.

Sebelumnya mereka juga menggelar protes "mati rasa" di depan Parlemen Belanda pada Maret 2023, di mana para pengunjuk rasa berbaring di tanah berpura-pura mati. Organisasi ini juga menggelar protes terhadap industri pertanian di Leeuwarden pada Mei 2023, yang mengakibatkan sejumlah penangkapan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement