Ahad 10 Sep 2023 12:54 WIB

Lagi Kecewa? Memang Tak Mudah Mengatasinya Tapi 5 Cara Ini Patut Dicoba

Rasa kecewa biasanya terjadi karena ekspektasi yang tidak terpenuhi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kekecewaan (ilustrasi). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekecewaan.
Foto: www.freepik.com
Kekecewaan (ilustrasi). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekecewaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin pernah merasakan gelombang kekecewaan ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Entah itu membatalkan pernikahan karena pandemi global atau melewatkan promosi yang Anda inginkan. Mempelajari cara menghadapi kekecewaan menjadi bagian dari kehidupan. 

Daripada membiarkan emosi terpengaruh selama berbulan-bulan karena ekspektasi yang tidak terpenuhi, Anda bisa pulih lebih cepat dan menemukan hal-hal yang patut disyukuri pada saat ini. 

Baca Juga

Berikut panduan lima langkah tentang cara mengatasi kekecewaan seperti dilansir laman Better Up, Jumat (8/9/2023): 

1. Biarkan keluar 

Entah itu kekecewaan atau kemarahan, Anda perlu merasakan dan mengeluarkannya. Cara sehat untuk mencapai kesehatan emosional adalah dengan curhat kepada teman, keluarga, bahkan terapis. Anda juga bisa menyalurkan emosi keras semacam ini ke dalam saluran kreatif. Cobalah menulis jurnal atau melakukan sesuatu yang bersifat fisik seperti lari jarak jauh.

Intinya adalah mengatur emosi dan mengelola pikiran negatif dengan merasakan apa pun yang Anda rasakan dan membiarkannya berlalu. Penelitian telah menunjukkan bahwa penekanan emosi dapat menghambat pertumbuhan pribadi kita. Tanpa kemampuan merasakan emosi dan mengekspresikannya secara aktif, Anda akan kesulitan beradaptasi dengan situasi baru dan asing. 

2. Dapatkan perspektif

Ketika ada yang tidak beres, kita mudah merasa seolah-olah ini adalah akhir dari dunia, alih-alih melihat gambaran yang lebih besar. Komunikasi dengan orang-orang terkasih tentang kekecewaan dapat memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan. Ketika Anda mendapatkan perspektif luar selain perspektif sendiri, Anda dapat mulai melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, bukan bagaimana perasaan Anda terhadapnya. 

3. Kenali hatimu sendiri

Tentu saja, Anda harus menyeimbangkan validasi eksternal tersebut dengan kebijaksanaan batin Anda sendiri. Masalah dengan emosi seperti kekecewaan adalah emosi tersebut dapat menggagalkan visi kita tentang diri kita sendiri. Kita bisa mulai meragukan kemampuan kita dan merasa seperti penipu ulung. Perasaan diri bisa menjadi tidak seimbang ketika terlalu banyak kekecewaan yang menumpuk. 

Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui nilai-nilai dan prinsip inti sebelum memulai tujuan apa pun. Lebih baik lagi, bantu diri Anda sendiri dan periksa “mengapa” Anda. Menjaga “mengapa” tetap hidup akan membantu Anda bangkit dan mencoba lagi sambil menjaga harga diri Anda tetap utuh.

4. Latih penerimaan diri

Setelah mengetahui diri sendiri dan pendukung, akan lebih mudah untuk menerima keberadaan Anda sebagai titik awal yang tepat untuk awal yang baru. Mempraktikkan penerimaan diri berarti mempraktikkan pembicaraan positif pada diri sendiri dan terus-menerus mengakarkan diri pada saat ini.

Eckhart Tolle menyebutnya sebagai kekuatan masa kini sebuah praktik yang serupa dengan meditasi dan kewaspadaan. Menerima momen saat ini memungkinkan Anda mengakui apa yang nyata. 

Ibarat napas, kekecewaan datang dan pergi. Jadi hiruplah ke dalamnya dan biarkan berlalu.

5. Jangan biarkan berlarut-larut

Hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah memikirkan pengalaman negatif. Sekali lagi, variabel di sini adalah waktu. Anda tentu tidak perlu bangkit dari kekecewaan sebelum melakukan semua langkah sebelumnya. 

Namun, setelah Anda memberi diri waktu untuk menerima keadaan, inilah saatnya untuk memulai lagi. Jika tidak, kekecewaan dapat dengan mudah berubah menjadi kecemasan, pemikiran negatif, dan kebencian.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement