Ahad 10 Sep 2023 13:07 WIB

Bangunan Bersejarah di Kota Marrakesh Dikhawatirkan Hancur Akibat Gempa

Kota Marrakesh berisi bangunan-bangunan yang dibangun pada abad ke-11.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kota terbesar keempat di Maroko, Marrakesh diguncang gempa dahsyat yang menghancurkan bangunan bersejarah dan menyebabkan ratusan orang tewas.
Foto: static.travel.usnews.com
Kota terbesar keempat di Maroko, Marrakesh diguncang gempa dahsyat yang menghancurkan bangunan bersejarah dan menyebabkan ratusan orang tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, MARRAKESH -- Kota terbesar keempat di Maroko, Marrakesh diguncang gempa dahsyat yang menghancurkan bangunan bersejarah dan menyebabkan ratusan orang tewas. Kota tua di kota kuno ini dilaporkan terkena dampak paling parah.

Marrakesh adalah kota yang dicintai warga Maroko dan wisatawan asing karena bangunan masjid, istana, dan seminari abad pertengahan yang dihiasi dengan ubin mosaik berwarna cerah di tengah labirin gang-gang berwarna merah jambu.  Kota tua ini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO pada 1985. Kota tua ini berisi bangunan-bangunan yang dibangun pada abad ke-11.

Baca Juga

Kota Marrakesh dikelilingi oleh tembok kuno yang dibangun pada masa dinasti Almoravid. Kota tua ini dipenuhi dengan gang-gang sempit dan bangunan bersejarah. Dinding yang diselingi oleh serangkaian gerbang yang mengesankan memiliki warna yang berbeda, karena terbuat dari tanah merah di dataran sekitar kota.  Itulah sebabnya Marrakesh dikenal sebagai “Kota Merah”.

Kota tua ini juga merupakan rumah bagi Jemaa el-Fna yang terkenal di dunia, yaitu alun-alun tersibuk di benua Afrika. Alun-alun segitiga yang dibangun pada abad ke-14 ini, dikelilingi oleh restoran, kios pasar, dan bangunan umum, serta merupakan pusat komersial dan hiburan yang populer di kalangan penduduk lokal dan wisatawan.

Jemaa al-Fna adalah pusat megah Marrakesh yang menghadap ke Masjid Kotoubia abad pertengahan dan tempat para penghibur jalanan, kios pasar, dan pawang ular. Ini adalah warisan paling berharga.

Menara Kotoubia yang menjulang tinggi aman dari dampak gempa. Namun, salah satu menara masjid runtuh, dan menimpa beberapa mobil. Seorang warga Marrakesh, Miloud Skrout, mengatakan kerusakan menghalangi jalan-jalan sehingga sulit untuk membantu warga yang terjebak. Ada juga laporan bahwa sebagian tembok bersejarah rusak.

“Kami harus segera berlari setelah gempa kuat terjadi,” kata Jaouhari Mohamed, seorang warga kota tua tersebut, menggambarkan pemandangan yang menyedihkan ketika orang-orang berlari untuk menyelamatkan diri.

“Saya masih tidak bisa tidur di dalam rumah karena guncangan dan juga karena kota tua terdiri dari rumah-rumah tua. Jika ada yang jatuh, yang lain akan roboh," ujar Mohamed, dilaporkan Aljazirah, Sabtu (9/9/2023).

Mohamed mengatakan, dia sedang berada di lantai tiga apartemennya saat gempa terjadi. "Tiba-tiba mulai berguncang hebat. Banyak bangunan tua runtuh di kota tua.  Daerah pinggiran Marrakesh sangat terkena dampak gempa,” kata Mohamed.

Wisatawan dan penduduk mengunggah video orang-orang berteriak sambil melarikan diri. Koresponden Aljazirah menggambarkan, ada kekhawatiran terjadi kerusakan struktural yang parah pada bangunan kuno di Marrakesh. Marrakesh akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia pada awal Oktober.

Seorang jurnalis dan warga Marrakesh, Noureddine Bazine, menyatakan gempa bumi terjadi dengan cepat dan merupakan bencana besar bagi penduduk setempat. "Di Marrakesh, kerusakan paling parah terjadi di kota tua karena bangunannya rawan runtuh, bahkan ada yang bisa runtuh meski tanpa gempa karena kondisinya yang rapuh,” ujar Bazine.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement