Ahad 10 Sep 2023 23:17 WIB

Pekarangan Dominasi Area Kebakaran Bekasi Sepanjang Agustus 2023

Masyarakat diminta mewaspadai musim kemarau dengan tidak membakar sampah.

Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat lahan pekarangan mendominasi area atau titik kebakaran sepanjang Agustus 2023 sebagai dampak musim kemarau.

"Sepanjang Agustus terjadi peningkatan kasus kebakaran jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Total ada 71 kejadian kebakaran, terbanyak melanda lahan pekarangan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bekasi Hasan Basri di Cikarang, Ahad (10/9/2023).

Baca Juga

Dia merinci 65 persen insiden kebakaran pada periode itu terjadi di atas lahan pekarangan atau 46 kasus dengan intensitas empat hingga enam titik laporan yang masuk hampir setiap hari.

Tercatat tujuh kasus kebakaran disebabkan limbah, lima kebakaran rumah, lima ruko dan toko, tiga kasus perusahaan, dua kebakaran kendaraan, dua lapak dan satu kasus kebakaran di lingkungan sekolah.

"Kalau untuk bulan ini belum ter-input semua datanya, mudah-mudahan September ini berkurang kasusnya," katanya.

Dia mengatakan 46 kasus kebakaran lahan pekarangan disebabkan aktivitas pembakaran sampah, sisanya korsleting listrik. Masyarakat diminta lebih waspada karena musim kemarau saat ini turut memicu peristiwa tersebut.

"Saya meminta agar masyarakat mewaspadai musim kemarau dengan tidak membakar sampah sembarangan. Yang paling banyak lahan atau pekarangan yang memang tumbuh tanaman yang sudah mengering seperti rumput maupun ilalang," ucapnya.

Pihaknya mengaku telah menyampaikan imbauan langsung kepada para camat melalui izin kepala daerah agar masyarakat mewaspadai potensi-potensi terjadi kebakaran. Baik yang diakibatkan pembakaran sampah, korsleting listrik, maupun faktor lain.

"Kami sudah melakukan imbauan waspada kebakaran untuk disampaikan pada pihak RT/RW di wilayahnya masing-masing. Karena memang potensi kebakaran ini volumenya masih tinggi," katanya.

"Masyarakat juga kami minta tidak membakar sampah secara sengaja tanpa diawasi. Jangan sampai akibat bakar sampah justru jadi pemicu api hingga membuat panik lingkungan sekitar. Waspada kebakaran akibat kelalaian kita sendiri dengan tidak membuang serta membakar sampah apalagi puntung rokok sembarang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement