Ahad 10 Sep 2023 13:47 WIB

Presiden Kolombia Usulkan Aliansi Negara Amerika Latin Hadapi Kartel Narkoba

Presiden Kolombia menilai pendekatan militer terhadap kartel narkoba telah gagal

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Gustavo Petro (kiri) mengajak aliansi negara-negara Amerika Latin untuk bersatu dalam memerangi perdagangan narkoba.
Foto: AP/Fernando Vergara
Presiden Gustavo Petro (kiri) mengajak aliansi negara-negara Amerika Latin untuk bersatu dalam memerangi perdagangan narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia Gustavo Petro mengajak aliansi negara-negara Amerika Latin untuk bersatu dalam memerangi perdagangan narkoba. Dengan mengakui penggunaan narkoba merupakan masalah kesehatan masyarakat alih-alih menghadapinya dengan apa yang ia sebut pendekatan militer yang “gagal”.

Petro, presiden sayap kiri pertama dalam sejarah Kolombia, menutup Konferensi Narkoba Amerika Latin dan Karibia, di Kota Cali, dengan mengatakan 50 tahun perang narkoba telah gagal. Ia menambahkan kegagalan ini mengakibatkan pertumpahan darah dan penderitaan yang sangat besar di Amerika Latin.

Baca Juga

"Apa yang saya usulkan memiliki suara yang berbeda dan menyatukan yang mempertahankan masyarakat, masa depan, sejarah dan berhenti mengulangi wacana yang gagal,” kata presiden Kolombia itu, Sabtu (9/9/2023).

“Sudah waktunya membangun kembali harapan dan tidak mengulangi perang berdarah dan ganas, ‘perang melawan narkoba’, memandang narkoba sebagai masalah militer dan bukan sebagai masalah kesehatan bagi masyarakat,” kata Petro.

Seperti negara-negara Amerika Latin lainnya Kolombia dilanda kekerasan tanpa henti akibat perdagangan narkoba. Sementara menurut para pakar  kartel narkoba di negara itu semakin kuat dan besar.

Dalam pernyataan bersama negara-negara yang berpartisipasi dalam konferensi tersebut mengatakan  permintaan terhadap obat-obatan terlarang harus dikurangi. Caranya dengan mendidik masyarakat dan memerangi kesenjangan, kemiskinan, kurangnya kesempatan dan kekerasan.

Mereka juga sepakat mengenai perlunya memutus hubungan berbahaya antara perdagangan narkoba dan senjata api, kejahatan terorganisir transnasional, pembalakan liar, perdagangan manusia, penyelundupan migran, pencucian uang dan korupsi.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, yang menghadiri acara tersebut mengatakan negara-negara Amerika Latin harus memperkuat keluarga, memerangi kemiskinan, dan mendorong penanaman jagung, kacang-kacangan, kakao, kopi, buah-buahan dan kayu. Sebagai cara untuk mengurangi luas lahan yang digunakan untuk tanaman terlarang seperti ganja, poppy yang digunakan untuk membuat opium dan daun koka bahan baku obat-obatan seperti heroin dan kokain.

Presiden Meksiko mengatakan negara-negara Amerika Latin perlu mendukung Amerika Serikat dalam upaya melawan fentanil karena “kewajiban moral” dan “humanisme.”

“Mereka menghadapi pandemi,terlepas dari perbedaan kita, ide-ide partisan dan posisi ideologis adalah hak asasi manusia dan hak asasi manusia yang utama adalah hak untuk hidup,” kata Lopez Obrador.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement