Ahad 10 Sep 2023 16:37 WIB

Gempa Maroko Tewaskan Lebih dari 2.000 Orang, Penyintas Tidur di Alas Seadanya

Gempa Maroko disebut sebagai yang terbesar dalam enam dekade terakhir.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Para penyintas gempa Maroko berkumpul di tempat terbuka
Foto: AP
Para penyintas gempa Maroko berkumpul di tempat terbuka

REPUBLIKA.CO.ID, AMIZMIZ -- Para penyintas gempa Maroko berkumpul di tempat terbuka di Pegunungan Atlas pada hari Sabtu (9/9/2023), sehari setelah gempa paling mematikan mengguncang negara itu. Gempa disebut sebagai yang terbesar dalam enam dekade terakhir dan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang serta meluluhlantakkan sejumlah desa.

Para warga yang selamat masih mencari korban yang tertimbun di lereng-lereng bukit. Rumah-rumah yang terbuat dari batu bata lumpur, batu dan kayu kasar retak. Menara-menara masjid juga ikut roboh. Tak hanya itu, kota tua bersejarah Marrakech mengalami kerusakan parah.

Baca Juga

Kementerian Dalam Negeri mengatakan 2.012 orang tewas dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis. Survei Geologi AS mengatakan bahwa gempa tersebut berkekuatan 6,8 SR dengan pusat gempa sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakech.

Di Desa Amizmiz yang dekat dengan pusat gempa, para petugas penyelamat mengangkat reruntuhan dengan tangan kosong. Batu-batu yang berjatuhan menutup jalan-jalan sempit. Di luar rumah sakit, sekitar 10 mayat terbaring ditutupi selimut, sementara kerabat yang berduka berdiri di dekatnya.