Ahad 10 Sep 2023 16:40 WIB

PDIP Ingatkan Kadernya untuk tak Membicarakan Kelemahan Pihak Lain

PDIP mengingatkan kadernya untuk tidak membicarakan kelemahan pihak lain.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto usai Rakerda DPD Banten di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023). PDIP mengingatkan kadernya untuk tak membicarakan kelemahan pihak lain.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto usai Rakerda DPD Banten di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023). PDIP mengingatkan kadernya untuk tak membicarakan kelemahan pihak lain.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengajak seluruh kadernya berani berimajinasi dan rajin membaca buku. Dua hal yang sering dilakukan oleh Presiden pertema Republik Indonesia Soekarno.

Dari imajinasi tersebut dapat hadir gagasan-gagasan dalam menghadirkan banyak hal yang bermanfaat untuk masyarakat. Ia mengingatkan agar kader PDIP untuk berani berimajinasi sesuatu yang positif, ketimbang membicarakan kelemahan orang lain.

Baca Juga

"Kader PDI Perjuangan, kita harus menjadi sosok kader yang rajin membaca buku, rajin berdiskusi. Bukan rajin membicarakan kelemahan orang lain, sirik, tetapi rajin memperbicangkan hal-hal yang positif untuk partai," ujar Hasto dalam membuka rapat kerja daerah (Rakerda) III Banten, Ahad (10/9/2023).

Salah satu realisasi dari imajinasi adalah terbangunnya kantor-kantor DPD PDIP di berbagai daerah. Kader PDIP harus dapat belajar dari Soekarno soal semangat perjuangan dan kepemimpinan intelektual. 

Konsepsi tentang pembangunan kantor juga membuktikan kedaulatan partai politik di suatu daerah. Sebab sebuah kantor tak hanya menjadi tempat konsolidasi PDIP, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh kegiatan positif masyarakat.

"Ini big idea, artinya ide, kita jabarkan menjadi imajinasi. Kami buat desainnya. Lalu begitu ketemu pihak-pihak yang mengatakan PDI Perjuangan ini nasionalis, PDI Perjuangan tidak pernah membeda-bedakan seseorang atas dasar suku agama, status sosial, jenis kelamin, dan sebagainya," ujar Hasto.

"Jadi, saudara sekalian, kalau anda menggunakan lambang-lambang partai merah hitam. Maka, saudara harus berpikir seperti Bu Mega, seperti Bung Karno," sambungnya.

Di samping itu, ide dan imajinasi tersebut harus dibantu oleh gotong royong dalam proses pemenangan PDIP dan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Khususnya di wilayah Banten yang juga harus menjadi basis pemenangan.

"Saya ingat apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, jangan pernah berpikir ada uang atau tidak, itu bukan cara berpikir PDI Perjuangan. Jangan pernah berpikir untuk melaksanakan segala sesuatunya, termasuk untuk memenangkan pemilu, pertanyaan pertama adalah apakah kita punya uang atau tidak," ujar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement