Ahad 10 Sep 2023 17:58 WIB

Tekanan Darah Tinggi Saat Tiduran? Waspadai Risiko Ini

Orang dengan tekanan darah tinggi saat berbaring rentan terhadap serangan jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi tidur. Sekitar 16 persen orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi saat duduk, memiliki tekanan darah tinggi saat berbaring.
Foto: www.freepik.com.
Ilustrasi tidur. Sekitar 16 persen orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi saat duduk, memiliki tekanan darah tinggi saat berbaring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 16 persen orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi saat duduk, memiliki tekanan darah tinggi saat berbaring. Kondisi tekanan darah yang tinggi ketika berbaring ternyata berkaitan dengan risiko masalah kesehatan yang mematikan.

Orang yang memiliki tekanan darah tinggi saat berbaring cenderung berisiko lebih besar terhadap serangan jantung dan strok. Selain itu, mereka juga lebih berpeluang mengalami gagal jantung.

Baca Juga

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti dari Harvard Medical School menilai pengukuran tekanan darah dalam kondisi berbaring juga perlu dilakukan. Bila tekanan darah hanya diukur saat pasien duduk, beragam risiko penyakit kardiovaskular yang dimiliki pasien mungkin akan terlewatkan.

"Risiko penyakit kardiovaskular mungkin terlewatkan bila (tekanan darah) tidak diukur saat mereka berbaring telentang," tutur ketua tim peneliti dari Harvard Medical School, Duc Giao, seperti dilansir The Sun pada Ahad (10/9).

Menurut Giao, pengukuran tekanan darah dalam posisi berbaring bisa membawa manfaat, khususnya bagi orang-orang yang sudah memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular. Mengacu pada Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan kebiasaan merokok.

Tekanan darah tinggi juga merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Seseorang dapat dianggap mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi bila memiliki tekanan darah 140 per 90 mmHg atau lebih.

Selain dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan strok, tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan lain. Masalah-masalah kesehatan tersebut mencakup aneurisma, penyakit ginjal, serta demensia.

Studi terbaru yang dilakukan oleh Giao dan timnya ini telah dipresentasikan dalam Hypertension Scientific Sessions 2023 yang digelar oleh American Heart Association di Boston, Amerika Serikat.

Ada sekitar 11.369 orang dewasa dengan rerata usia 54 tahun yang dilibatkan sebagai partisipan dalam studi ini. Tim peneliti memantau para partisipan dalam waktu rata-rata 28 tahun.

Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki tekanan darah tinggi saat duduk dan berbaring berisiko 2,18 kali lebih besar terhadap kematian akibat penyakit arteri koroner. Kelompok ini juga berisiko 1,86 kali lipat terhadap strok, 1,83 kali lipat terhadap gagal jantung, dan 1,43 kali lipat terhadap kematian di usia yang lebih muda.

"Upaya untuk mengelola tekanan darah dalam selama beraktivitas sehari-hari dapat membantu menurunkan tekanan darah ketika tidur," ujar Giao. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement