Ahad 10 Sep 2023 18:46 WIB

PDIP Ungkap Kemungkinan Cawapres Ganjar dari Luar Nama yang Beredar

PDIP ungkap kemungkinan cawapres untuk Ganjar dari luar nama yang beredar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ganjar Pranowo. PDIP ungkap kemungkinan cawapres untuk Ganjar dari luar nama yang beredar.
Foto: Dok Humas Prov Jateng
Ganjar Pranowo. PDIP ungkap kemungkinan cawapres untuk Ganjar dari luar nama yang beredar.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri tengah mencermati nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Di mana saat ini, hal itu sudah mengerucut ke lima nama.

Namun, kerja sama pengusung Ganjar tak menutup adanya nama lain untuk dibahas menjadi nakal cawapres. Termasuk nama-nama yang selama ini tak pernah disorot oleh lembaga survei.

Baca Juga

"Ya di luar nama nama survei yang sudah beredar, juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun nama yang dikerucutkan lima," ujar Hasto di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023).

Kemungkinan tersebut bisa terjadi, mengingat kejadian serupa pernah terjadi sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Saat Joko Widodo memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Sebab, PDIP juga melihat adanya sosok-sosok yang bekerja profesional dan memiliki komitmen terhadap bangsa. Namun, namanya selama ini tak pernah masuk kandidat cawapres dan kurang diketahui publik.

"Nah ini yang juga dicermati oleh Bu Mega, jadi sosok-sosok yang tidak memiliki ambisi diri bagi diri pribadi, bagi kelompoknya, atau bagi kepentingan bisnisnya," ujar Hasto.

"Tetapi punya dedikasi bagi bangsa dan negara ini juga dicari oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga ini bisa menjadi element of suprise," sambungnya.

PDIP bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) memiliki kriteria terkait bakal cawapres untuk Ganjar. Salah satu yang ditekankannya adalah memiliki komitmen perjuangan yang sama.

"Yang penting solid, kompak, kemudian memiliki visi-misi yang sama terhadap masa depan, tanggung jawab yang sama, komitmen juang yang sama, dan saling melengkapi," ujar Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement