REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengapresiasi peran PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk melakukan keberlanjutan program pembiayaan rumah rakyat. Kali ini cakupannya diperluas dengan menyertakan pelaku olahraga, saat ini pesepak bola sebagai segmen yang mendapat kemudahan untuk memiliki rumah.
"Saya harap BTN terus fokus membiayai perumahan rakyat yang merupakan program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Saat ini Program Sejuta Rumah sudah berjalan dengan baik, bahkan saya apresiasi karena kali ini, BTN menyediakan rumah bagi pesepakbola dan atlet," ujar Erick saat meninjau Akad Massal Serentak KPR & KUR BTN dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BTN dengan PSSI tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan dikutip siaran pers, Ahad (10/9/2023).
Erick menjelaskan, atlet sebagai pahlawan yang mengharumkan nama bangsa kancah internasional haruslah diperhatikan kesejahteraannya terutama dalam memiliki hunian yang layak. Bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional, PSSI bersama BTN bekerja sama agar bisa mewujudkan impian bagi para pemain agar memiliki rumah.
"Secara bertahap setiap pelaku di sepak bola nasional harus meningkat kesejahteraannya. Setelah wasit kita perhatikan jaminan kesehatan, lalu mantan pemain dengan keberadaan Yayasan Sepak Bola Indonesia, kini para pemainnya akan mendapat kemudahan untuk memiliki hunian," jelasnya.
Adapun fasilitas rumah bagi pesepakbola merupakan bagian dari keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat agar tetap terjaga. Optimalisasi yang dilakukan BTN dengan terus berusaha mewujudkan mimpi jutaan rakyat Indonesia bisa memiliki hunian yang layak termasuk para atlet.
Sementara itu Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan perseroan akan melakukan optimalisasi agar keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat akan terus terjaga. Optimalisasi yang dilakukan BTN dengan terus berusaha mewujudkan mimpi jutaan rakyat Indonesia bisa memiliki hunian yang layak termasuk para atlet.
"Kami sudah mengeluarkan produk pembiayaan rumah untuk pekerja formal, pekerja informal dan saat ini kami bersama dengan PSSI berupaya agar para pelaku olahraga Sepak Bola juga bisa memiliki rumah impiannya, sehingga mereka bisa tenang bermain membela negara Indonesia, karena sudah memiliki rumah yang layak," ucapnya.
Menurut Nixon perseroan juga menyampaikan persetujuan prinsip pembiayaan KPR Pelaku Olahraga bagi Indra Sjafri (Direktur Teknik PSSI), sehingga produk KPR Pelaku Olahraga sudah siap untuk membantu memberdayakan para pelaku olahraga khususnya di dunia sepak bola untuk memiliki rumah.
Adapun optimalisasi pembiayaan rumah rakyat terus dilakukan perseroan, salah satunya dengan menggelar kembali Akad Massal Serentak KPR & KUR BTN dengan jumlah 10 ribu unit baik KPR Subsidi, KPR Non Subsidi, Pembiayaan Syariah dan KUR BTN.
"Setelah Akad Massal KPR di Tigaraksa, Banten bulan lalu dengan 10 ribu unit. Akad KPR Massal Serentak 10 ribu unit juga kami laksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Optimalisasi pembiayaan rumah rakyat dengan Akad Massal KPR & KUR akan terus kami lakukan hingga akhir tahun ini," ucapnya.
Nixon menyebut akad massal ini adalah langkah awal yang diharapkan inisiasi ini akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi. Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan dalam program perumahan rakyat tahun ini BTN juga menargetkan penyaluran pembiayaan rumah subsidi baik KPR FLPP maupun KPR Tapera sebesar Rp 182.250 unit sebesar Rp 26,77 triliun.
"Target BTN sekitar 80 persen dari total target pemerintah 2023 baik KPR FLPP maupun KPR Tapera yang sekitar 230 ribu unit," ucapnya.
Dia menegaskan, upaya-upaya yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR dan seluruh stakeholder perumahan merupakan sebuah bentuk sinergi dan kolaborasi positif sekaligus menjadi sebuah komitmen bersama untuk mendukung seluruh Program Perumahan Nasional yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia serta sebagai bagian dari upaya mendukung terwujudnya Zero Backlog pada 2045.
“BTN memiliki peran yang strategis sebagai salah satu BUMN yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah, sebagai agent of development, turut serta membantu kehidupan masyarakat Indonesia secara umum, menuju masa depan lebih baik, melalui jasa layanan perbankan dan jasa layanan pembiayaan perumahan," tegasnya.