REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah titik wilayah meski di akhir pekan demi memastikan ketersediaan kebutuhan utama warga terdampak kekeringan. "Sesuai instruksi Pak Pj Bupati Bekasi, distribusi air bersih terus kita lakukan setiap hari hingga kondisi warga kembali pulih dari bencana kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Ahad (10/9/2023).
Dia mengatakan, penyaluran bantuan air bersih pada Ahad, menyasar warga terdampak kekeringan di wilayah utara maupun selatan. Pihaknya mengerahkan sejumlah armada truk tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter.
"Kali ini distribusi tersebar di empat kecamatan dengan total bantuan 55.000 liter air bersih menggunakan 11 armada truk tangki baik dari BPBD maupun dari instansi terkait lain," katanya.
Ia merinci sebanyak 20.000 liter air bersih disalurkan kepada 226 kepala keluarga terdampak kekeringan di Kampung Tegal Luhur dan Kampung Cibadak, Desa Karang Indah, Kecamatan Bojongmangu dengan mengerahkan empat unit truk tangki. Distribusi air bersih juga dilaksanakan di Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah. Di wilayah ini ada 6.736 jiwa dari 1.694 keluarga terdampak kekeringan yang tersebar di lima kampung masing-masing Kampung Cijati Wareng, Cijati Lebak, Tegalkadu, Cigoong, dan Kampung Ciketuk.
Di hari yang sama, BPBD Kabupaten Bekasi juga mendistribusikan 10.000 liter air bersih untuk 82 kepala keluarga terdampak kekeringan di Kampung Bulak, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong. Warga terdampak kekeringan di Kampung Cadas Gantung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru juga mendapatkan suplai air bersih. Sebanyak 212 jiwa dari 53 keluarga menerima bantuan sebanyak 5.000 liter.
Ia mengatakan, hingga Sabtu (9/9/2023), jumlah air bersih yang sudah didistribusikan bagi masyarakat terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi sebanyak 1.440.800 liter. Sementara wilayah terdampak kekeringan meliputi 34 desa di sembilan kecamatan dengan jumlah warga terdampak 100.181 jiwa dari 25.799 keluarga. Lahan pertanian terdampak mencapai 21.177 hektare dan lahan pertanian terancam seluas 3.604 hektare, demikian Muchlis.