Senin 11 Sep 2023 00:03 WIB

Soal Rencana Koalisi PDIP-Demokrat, Ini Penjelasan Sekjen Hasto

Sekjen PDIP Hasto sebut rencana koalisi PDIP-Demokrat terjadi komunikasi yang cair.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Sekjen PDIP Hasto sebut rencana koalisi PDIP-Demokrat terjadi komunikasi yang cair.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Sekjen PDIP Hasto sebut rencana koalisi PDIP-Demokrat terjadi komunikasi yang cair.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa saat ini sudah terjalin komunikasi yang cair dengan Partai Demokrat. Namun untuk mencapai kesepakatan kerja sama, ia mengingatkan bahwa kerja sama tersebut bukan soal kekuasaan.

"Kami juga memberikan penjelasan bahwa bekerja sama dengan PDI Perjuangan, Pak Ganjar Pranowo bukan ingin berkuasa, tetapi tuanku adalah rakyat, jadi berbeda dengan yang di sana," ujar Hasto di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023).

Baca Juga

"Jadi ini yang mendasari, sehingga komitmen terhadap bangsa dan negara ini harus dikedepankan. Dan kami percaya bahwa demokrat juga mengedepankan hal itu," sambungnya.

Komunikasi antara PDIP dengan Partai Demokrat sudah terjalin dalam tiga tahap. Pertama, antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kedua adalah komunikasinya dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Terakhir adalah komunikasi antara kedua partai politik di DPR.

"Ini merupakan hal yang positif, kerja sama itu merupakan bagian dari dedikasi bagi bangsa dan negara. Sehingga ketika nantinya misalnya ada jodoh itu akan sama-sama memperkuat," ujar Hasto.

"Karena didasarkan pada komitmen, bukan pada kepentingan sesaat," sambungnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyambut baik wacana bertemunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jika terealisasi, hal tersebut merupakan bentuk rekonsiliasi nasional yang diharapkan publik.

"Jika pertemuan Pak SBY-Ibu Mega atau koalisi Demokrat-PDIP ini terjadi sangat bagus ya. Bukan sekedar untuk pilpres saja, namun lebih jauh lagi bagi negeri kita ini. Rekonsiliasi nasional yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia akhirnya terjadi," ujar Jansen lewat keterangannya, Rabu (6/9/2023).

Meski menyambut baik koalisi dengan PDIP dan pertemuan SBY dan Megawati, Partai Demokrat belumlah mengambil keputusan terbaru soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partainya baru menggelar rapat pleno pasca resminya mereka keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Tahap berikutnya tentu kami akan maju, move on ke kerja sama dengan koalisi yang baru," ujar Jansen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement