Senin 11 Sep 2023 04:21 WIB

Waspada Batuk Pilek Saat Musim Kemarau, Ini Cara Mencegahnya

Kasus ISPA pada musim kemarau terjadi peningkatan.

Dokter memeriksa kesehatan pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (4/9/2023). Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat kasus penyakit ISPA dalam dua bulan terakhir meningkat dari 629 kasus pada Juli 2023 menjadi 901 kasus pada Agustus 2023, peningkatan kasus tersebut diduga akibat pencemaran udara karena kebakaran hutan dan lahan yang meluas di Palangka Raya.
Foto: Antara/Auliya Rahman
Dokter memeriksa kesehatan pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (4/9/2023). Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat kasus penyakit ISPA dalam dua bulan terakhir meningkat dari 629 kasus pada Juli 2023 menjadi 901 kasus pada Agustus 2023, peningkatan kasus tersebut diduga akibat pencemaran udara karena kebakaran hutan dan lahan yang meluas di Palangka Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK---Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu meningkatkan kewaspadaan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada musim kemarau sekarang ini sebagai dampak dari El Nino.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengatakan kasus ISPA pada musim kemarau terjadi peningkatan sehingga masyarakat harus waspada terhadap penyakit tersebut.

Baca Juga

Sepanjang Agustus 2023 jumlah warga terjangkit  ISPA tercatat 7.194 orang, atau mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya 3.999 orang. 

Dengan kondisi itu, ia mengimbau masyarakat dapat menjaga daya tubuh yang baik dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan sayuran serta buah-buahan juga banyak istirahat.

Menurut dia,  jika mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin sehingga imunitas tubuh semakin kuat dan tidak mudah terserang ISPA. 

Selain itu, juga masyarakat dapat membiasakan budaya pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan menjaga kebersihan lingkungan serta menggunakan air bersih. "Kami optimistis jika PHBS menjadi budaya hidup juga mengonsumsi makanan yang bergizi akan terhindar dari penyebaran ISPA pada musim kemarau," ujar Firman.

Menurut dia, masyarakat yang terserang penyakit ISPA kebanyakan berobat ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Penyakit ISPA tentu berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia sehingga pasien sulit ditolong.

Beberapa gejala ISPA, di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.  

"Kami minta bila warga terserang penyakit ISPA sebaiknya diperiksa ke tenaga medis guna mencegah penyakit yang membahayakan," katanya.

Sementara itu, Humas RSUD Adjidarmo Kabupaten Lebak dr Jauhari Assukri mengatakan selama musim kemarau terjadi peningkatan pasien ISPA, sehingga petugas medis bekerja keras untuk memberikan pengobatan agar mereka lekas sembuh. ''Agustus lalu itu kami menerima pasien ISPA sebanyak 37 orang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement