Senin 11 Sep 2023 07:45 WIB

Polisi Belanda Menahan Lebih dari 500 Aktivis Lingkungan

Demonstran menuntut pemerintah menghentikan subsidi pada industri bahan bakar fosil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Borgol (Ilustrasi). Polisi Belanda menahan lebih dari 500 aktivis dalam unjuk rasa yang digelar dua hari berturut-turut.
Borgol (Ilustrasi). Polisi Belanda menahan lebih dari 500 aktivis dalam unjuk rasa yang digelar dua hari berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Polisi Belanda menahan lebih dari 500 aktivis dalam aksi unjuk rasa yang digelar dua hari berturut-turut. Demonstran menuntut pemerintah menghentikan subsidi pada industri bahan bakar fosil.

Ratusan pengunjuk rasa berpawai di jalan ton A12 menuju Den Haag pada Ahad (10/9/2023). Mereka mengabaikan peringatan pihak berwenang untuk tidak memblokade lalu lintas utama menuju kantor-kantor pemerintah Belanda.

Baca Juga

Pada Sabtu (9/9/2023) sekitar 2.400 pengunjuk rasa ditahan setelah sekitar 10.000 orang memblokir jalan raya yang sama selama beberapa jam.

Extinction Rebellion, yang menyelenggarakan acara tersebut, mengatakan para pengunjuk rasa akan mencoba memblokir jalan raya setiap hari sampai pemerintah Belanda berhenti menggunakan dana publik untuk mensubsidi industri minyak dan gas.

Sebelumnya dilaporkan polisi Belanda menggunakan water canon untuk membubarkan para aktivis Extinction Rebellion yang menggelar aksi ini mengatakan akan terus menggelar protes. Sampai pemerintah Belanda berhenti menggunakan anggaran pemerintah untuk mensubsidi industri gas dan minyak.

"Laut naik dan begitu pula kita," teriak massa termasuk anak-anak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement