REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara resmi telah mendirikan kantor perwakilan di Amsterdam, Belanda. Melalui kantor perwakilan ini, BNI berkomitmen proaktif mencarikan solusi keuangan bagi diaspora Indonesia yang ingin mengembangkan bisnisnya.
Dalam keterangannya, Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyampaikan BNI Amsterdam saat ini berstatus kantor perwakilan dan dapat melayani diaspora, yang membutuhkan informasi sekaligus edukasi terkait layanan perbankan.
Dia menegaskan bahwa pihaknya melihat potensi bisnis diaspora di Belanda yang cukup besar. Terlebih, masyarakat Belanda sudah sangat familiar dengan berbagai produk dan budaya Indonesia, terutama makanan Indonesia.
"Kami berkomitmen menjadi partner bagi diaspora dan perusahaan Indonesia di Belanda untuk mencari solusi atas layanan perbankan mereka, nanti setelah tahu apa yang dibutuhkan, BNI yang akan mengeksekusi solusi perbankannya," katanya.
Menurut Okki terdapat beberapa hal yang menjadikan Belanda tempat yang tepat bagi BNI.
Pertama, perusahaan lokal yang memiliki bisnis dengan Indonesia, baik langsung maupun tidak langsung. Potensi bisnis ini cukup besar mengingat Belanda sebagai pintu masuk produk Indonesia di Eropa.
"Mereka punya pelabuhan terbesar di Eropa tepatnya di Pelabuhan Rotterdam. Kalau barang sudah masuk Rotterdam, itu artinya sudah certified dan bisa dikirim ke negara mana pun di Eropa," ucapnya.
Kedua, BNI melihat potensi bisnis diaspora di Indonesia. Menurut data Kedutaan Besar RI, diaspora Indonesia mencapai 10 persen dari populasi di Belanda. Sehingga, sesuatu yang berasal dari Indonesia sangat diterima oleh masyarakat Belanda.
"Masyarakat Belanda sangat terbiasa dengan makanan kita, sehingga segmen ini perlu kita dukung," katanya.
Peluang lain ialah diaspora cukup sulit mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan Belanda. Sehingga, kehadiran BNI akan menjadi solusi bagi diaspora untuk mendapatkan pendanaan.
"Inilah fungsi dari BNI yang telah diamanatkan pemerintah, kita harus berpihak pada diaspora," katanya.
Hal yang tak kalah penting ialah segmen ritel. Dengan banyaknya diaspora di Belanda menjadikan Negeri Kincir Angin tersebut menjadi potensi yang besar.
"Lebih dari 16 ribu diaspora saat ini, dan belum semua menjadi nasabah BNI. Itu yang mau kita dorong,” katanya.