Senin 11 Sep 2023 13:35 WIB

Erdogan Bersumpah Lawan Tindakan Barbar Anti-Islam

Pembakaran Alquran adalah kejahatan rasial yang tidak dapat dibenarkan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Turkish President Recep Tayyip Erdogan addresses a press conference at the international media center during the G20 Summit in New Delhi, India, 10 September 2023. The G20 Heads of State and Government summit took place in the Indian capital on 09 and 10 September.
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Turkish President Recep Tayyip Erdogan addresses a press conference at the international media center during the G20 Summit in New Delhi, India, 10 September 2023. The G20 Heads of State and Government summit took place in the Indian capital on 09 and 10 September.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan tegas bersumpah negaranya tidak akan tinggal diam terhadap Islamofobia dan xenofobia. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers, setelah berakhirnya KTT G20 di New Delhi, India.

“Pembakaran salinan Alquran adalah kejahatan rasial yang tidak dapat disangkal dan tidak dapat dibenarkan sebagai bentuk kebebasan berpendapat,” kata Erdogan dikutip di TRT World, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Selanjutnya ia menekankan bahwa negara-negara yang masih mengizinkan tindakan-tindakan tersebut untuk segera mengevaluasi kembali, serta merevisi undang-undang yang ada.

Selama kegiatan KTT para pemimpin G20, Presiden Erdogan menyebut dia sempat berbicara tentang jet tempur F16. Hal ini berlangsung selama percakapan singkat dengan Presiden AS, Joe Biden.