REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan tegas bersumpah negaranya tidak akan tinggal diam terhadap Islamofobia dan xenofobia. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers, setelah berakhirnya KTT G20 di New Delhi, India.
“Pembakaran salinan Alquran adalah kejahatan rasial yang tidak dapat disangkal dan tidak dapat dibenarkan sebagai bentuk kebebasan berpendapat,” kata Erdogan dikutip di TRT World, Senin (11/9/2023).
Selanjutnya ia menekankan bahwa negara-negara yang masih mengizinkan tindakan-tindakan tersebut untuk segera mengevaluasi kembali, serta merevisi undang-undang yang ada.
Selama kegiatan KTT para pemimpin G20, Presiden Erdogan menyebut dia sempat berbicara tentang jet tempur F16. Hal ini berlangsung selama percakapan singkat dengan Presiden AS, Joe Biden.