REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Tim penyelamat Maroko berlomba dengan waktu untuk menemukan korban selamat di reruntuhan 48 jam setelah gempa bumi paling mematikan di negara itu dalam lebih dari enam dekade terakhir. Hingga hari ini, total korban tewas mencapai lebih 2.100 orang.
Tim pencari dari Spanyol dan Inggris bergabung dalam upaya pencarian korban gempa bermagnitudo 6,8 yang terjadi, 72 km barat daya Marrakech pada Jumat (11/9/2023) malam.
Banyak orang yang selamat menghabiskan malam ketiga di luar rumah. Rumah mereka hancur atau tidak aman akibat gempa paling kuat di Maroko sejak setidaknya tahun 1900.
Pada Ahad (10/9/2023) stasiun televisi pemerintah melaporkan jumlah korban tewas naik menjadi 2.122 dengan 2.421 orang terluka.