REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judi merupakan permasalahan yang berhubungan dengan ketamakan manusia. Mereka yang berjudi ingin cepat kaya.
Ketua Dewan Syuro Ikatan Dai Seluruh Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Satori Ismail menjelaskan sesuatu yang sudah ada ketentuannya termasuk masalah rezeki tidak dapat dipaksakan.
"Judi menyebabkan permusuhan antarmanusia, apalagi judi online yang kini merebak semakin berbahaya," jelas dia kepada Republika.co.id, Senin (11/9/2023).
Kiai Satori menjelaskan beberapa bahaya judi. Judi termasuk perbuatan memakan harta secara zalim karena proses menghasilkannya secara tidak baik. Judi juga menyebabkan seseorang berangan-angan untuk cepat kaya melalui cara yang tidak halal.
Judi juga akan merusak akhlak para penjudi. Karena mereka yang kecanduan akan melakukan kriminalitas untuk mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara.
Judi juga dapat merusak kesehatan. Karena orang yang berjudi imunitasnya menjadi turun. Apabila kalah akan langsung berpengaruh pada hati.
"Orang yang kalah berjudi biasanya kecewa dan marah, bahkan puncaknya bisa mengalami tekanan darah tinggi serta penyakit jantung," ujar dia.
Kiai Satori menyarankan bagi orang yang belum terpengaruh judi untuk mengukuhkan keimanan. Mereka perlu memperkuat dasar-dasar ketakwaan setiap muslim.
"Bahwa yakini dalam diri untuk tidak ingin memakan harta haram dengan cara berjudi," jelas dia.
Jika penjudi telah memahami bahaya judi, mereka akan menjauhi perbuatan haram tersebut. Selain itu, bagi saudara sesama Muslim yang mengetahui kesulitan si penjudi untuk lepas diri, hendaknya merangkul mereka agar menjaga tidak jatuh ke perbuatan yang sama.
"Ingatkan mereka bahwa ketika memakan makanan dari hasil judi maka sel-sel yang ada dalam tubuh akan lebih dekat kepada neraka.
Selain itu, Kiai Satori juga mengingatkan pemerintah terus memantau penyebaran judi online. Blokir semua layanan judi online yang terhubung dengan aplikasi atau website yang diizinkan di Indonesia.
Tindak tegas bandar judi dan orang-orang yang terkait dengan layanan judi online tersebut. Sehingga berdampak jera pada mereka.