Selasa 12 Sep 2023 06:41 WIB

Penyebab dan Dampak Meningkatnya Populisme dalam Politik Eropa

Munculnya populisme adalah fenomena yang kompleks.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Anggota Parlemen Eropa menghadiri pembukaan sidang paripurna (ilustrasi),
Foto: AP/Frederick Florin/POOL AFP
Anggota Parlemen Eropa menghadiri pembukaan sidang paripurna (ilustrasi),

REPUBLIKA.CO.ID, Populisme merupakan ideologi politik yang menekankan gagasan "rakyat" dan sering kali mempertentangkan kelompok ini dengan "elite". Hal ini sering dikaitkan dengan sentimen anti-pemerintah dan anti-politik.

Beberapa tahun terakhir gerakan populis telah meningkat di Eropa, dan hal ini telah berdampak signifikan pada politik di benua tersebut.

Baca Juga

Ada banyak faktor yang telah berkontribusi pada kebangkitan populisme di Eropa. Beberapa faktor ini termasuk:

- Krisis ekonomi 2008: Krisis ekonomi menyebabkan banyak kesulitan bagi banyak orang di Eropa, dan hal ini menciptakan rasa dendam dan kemarahan terhadap establishment. Para pemimpin populis telah dapat memanfaatkan kemarahan dan dendam ini, dan mereka telah berjanji untuk "mengambil kembali kendali" dari elite.

- Krisis pengungsi: Krisis pengungsi juga menjadi faktor utama dalam kebangkitan populisme. Banyak orang di Eropa merasa krisis pengungsi merupakan ancaman bagi keamanan dan cara hidup mereka, dan mereka telah beralih ke pemimpin populis yang berjanji untuk melindungi perbatasan mereka.

- Munculnya globalisasi: Globalisasi telah menyebabkan sejumlah perubahan dalam masyarakat Eropa, termasuk peningkatan imigrasi dan persaingan ekonomi. Perubahan-perubahan ini telah menyebabkan beberapa orang merasa cara hidup mereka terancam, dan mereka telah beralih ke pemimpin populis yang berjanji untuk "memprioritaskan negara mereka".

- Penurunan kepercayaan pada lembaga-lembaga tradisional: Telah terjadi penurunan kepercayaan pada lembaga-lembaga tradisional di Eropa, seperti pemerintah, media, dan Uni Eropa. Hal ini telah menciptakan kekosongan yang dapat diisi oleh para pemimpin populis.

Munculnya populisme telah memiliki sejumlah konsekuensi bagi politik Eropa. Beberapa konsekuensi ini termasuk:

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement