REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Ummat mengadakan pembekalan ideologi perjuangan partai dan strategi pemenangan pemilu kepada seluruh bacaleg DPR RI. Waketum DPP Partai Ummat, Buni Yani, mengatakan pihaknya menargetkan empat persen suara pada Pemilu 2024. Dengan begitu, Partai Ummat bisa lolos ke Senayan.
"Partai Ummat bertekad mendapatkan minimal empat persen suara sesuai ambang batas seperti disyaratkan UU Pemilu. Namun, juga yakin dengan sikap juang tinggi dari kader kami bisa mendapat suara double digit," kata Buni dalam rilis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Dia menjelaskan, pembekalan kepada caleg dimaksudkan untuk menciptakan sinergi di antara kader serta bacaleg, yang pada gilirannya membawa kerja sama. Sehingga, kader berfungsi menjadi mesin pembawa suara untuk partai menghadapi pemilihan tahun depan.
Buni menekankan, Partai Ummat ingin menang dan menuju Senayan berjamaah. Dia merasa, melawan kezaliman dan menegakkan keadilan tidak bisa sendiri, harus berjamaah. Sehingga, pengarah dan panitia sepakat untuk memilih tema tersebut.
Pembekalan menhadirkan narasumber dari dalam dan luar partai agar bacaleg mendapat informasi lengkap soal ideologi dan strategi pemenangan pemilu.
Dia bersyukur, bacaleg Ummat berasal dari kalangan yang sangat beragam.
"Agar bisa menyamakan langkah dan menatap tujuan yang sama, maka partai perlu menyeragamkan pandangan melalui pembekalan," ujar Buni.
Menurut dia, pada zaman yang penuh pragmatis dan materialis sulit menemui orang yang bersedia berjuang demi ideologi yang diyakini. Sehingga, mereka menganggap bacalegnya pejuang untuk kejayaan Islam rahmatan lil alamin.
Buni menegaskan, kader Partai Ummat haruslah bersedia berjuang melawan kezaliman dan menegakkan keadilan sesuai kapasitas masing-masing. Di Senayan, mereka wajib membuat undang-undang yang berpihak kepada rakyat.
"Melakukan kontrol serta budgeting sesuai kepentingan rakyat, bangsa dan agama," kata Buni. Dia berjanji, Ummat akan melahirkan kader yang baik, memperbaiki citra parlemen yang selama ini lekat sifat negatif.
Di antaranya, tidak tidur waktu rapat, seringnya bolos, banyaknya korupsi dan lain-lainnya. "Insya Allah kader Partai Ummat tidak akan melakukan hal-hal tidak terpuji tersebut. Meski, waktu proses seleksi bacaleg hal-hal ini jadi bagian evaluasi, tapi dalam pembekalan pemateri akan menyinggungnya," ujar Buni.