REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI tak ingin timnas Indonesia U-17 jadi bulan-bulanan karena lolos langsung ke Piala Dunia U-17 dengan status tuan rumah. Untuk membentuk timnas U-17 yang tangguh, para pemain akan digembleng di salah satu negara kiblat sepak bola dunia, yakni Jerman.
Ini disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat acara penandatanganan perjanjian kerja sama penyaluran bantuan pemerintah untuk pemusatan latihan (pelatnas) timnas sepak bola U-17 dan penyelenggaraan FIFA U-17 World Cup 2023 antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dan PSSI, Selasa (12/9/2023) di Kantor Kemenpora, Jakarta.
"Yang kita siapkan untuk ikut Piala Dunia U-17 adalah tim kelas dunia. Kita akan kirim ke Jerman, rencananya akan berangkat tanggal 16 September 2023. Perkiraan pemain yang akan dibawa 28-34 pemain tergantung kondisi pemain. Kita bukan sedang mempersiapkan tim AFF tetapi ini kelas dunia," kata Erick.
Erick menambahkan, akan ada standardisasi yang harus dicapai oleh timnas. Menurut tim pelatih, saat ini sudah ada sekitar 18 pemain dengan standar sudah mumpuni. Sebelumnya saat uji coba melawan tim Korea Selatan U-17 yang menempati peringkat dua Asia, timnas U-17 bermain cukup baik.
"Nanti di Jerman, timnas U-17 akan dua kali melawan Jerman, juga akan ada empat tambahan uji coba melawan tim Bundesliga. Kita akan gunakan fasilitas di Dortmund, salah satu klub elite Jerman. Klub itu banyak menghasilkan pemain muda yang sukses menjadi bintang," katanya.
Menpora Dito Ariotedjo rencananya akan meninjau langsung ke Jerman pada akhir September. Kehadiran Menpora langsung ke Jerman, kata Erick, akan menambah motivasi para pemain agar bisa tampil baik di pentas Piala Dunia U-17.
Untuk menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang akan digelar di empat kota di Indonesia dan membentuk timnas U-17 yang tangguh, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 399,5 miliar. Diharapkan, dengan bantuan ini selain sukses bagi penyelenggaraan dan kiprah timnas, juga ada dampak positif selepas Piala Dunia U-17 digelar.