Selasa 12 Sep 2023 13:56 WIB

BRI tak Mengganti Uang Rp 1,5 Miliar Akibat Kelalaian Nasabah

Data dapat dicuri oleh fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi tak resmi.

Kinerja positif dan berkelanjutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sepanjang semester I 2023 dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama pertumbuhan saham bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia tersebut.
Foto: dok BRI
Kinerja positif dan berkelanjutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sepanjang semester I 2023 dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama pertumbuhan saham bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemimpin Kantor Cabang BRI Kandangan I Nengah Budi Harsana mengatakan, BRI tidak mengganti uang Rp 1,5 miliar akibat kelalaian nasabah yang dilaporkan hilang di rekening dan kini kasusnya ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan.

"BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan nasabah, di mana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering," kata Budi dalam rilis diterima Antara di Banjarmasin, Selasa (11/9/2023).

Baca Juga

Menurutnya, BRI berempati atas hal tersebut. Namun, demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

Oleh karena itu, Budi menyatakan jika BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi serta diimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

Begitu juga informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga mengimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," kata Budi.

Kemudian BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia, seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya.

BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun.

Diberitakan sebelumnya, Polda Kalsel tengah melakukan...

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement