REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Dua jasad yang diduga merupakan ibu dan anak dengan inisial GAH (64 tahun) dan DAW (38 tahun) yang ditemukan di perumahan elite di Kecamatan Cinere, Kota Depok, pada Kamis lalu dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Bahkan pada 2011 lalu, tetangga juga sempat tidak tahu kalau ada salah seorang dari anggota keluarga itu yang meninggal.
"Dari dulu tertutup, nah ketika suaminya meninggal sekitar 2011 itu yang tahu cuman Pak RT, pak RT rumahnya waktu itu di sebelah saya, kemudian suami saya kemudian dokter dari klinik depan, sama Pak satpam yang tahu. Pak satpam juga dulu diberitahu pembantunya. Jadi yang datang (melayat) ke sana cuman ada empat orang itu," tutur salah seorang tetangga korban, Ratna Ningsih, Selasa (12/9/2023).
Ketika suami korban GAH meninggal, hanya empat orang yang melayat ke rumah tersebut. Para pelayat juga tidak tahu sebab atau kapan suami GAH meninggal dunia.
"(Datang) sudah dimasukkan peti, kita nggak tahu pesannya kapan, meninggalnya kapan itu nggak jelas. Begitu selesai (melayat) peti ditutup, berangkat ke rumah duka, tutup pintu kunci pintu. Sudah nggak ada apa-apa lagi," katanya.
Korban GAH dan anaknya DAW juga dikatakannya tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Sebagai tetangga yang rumahnya bersebelahan, Ratna sendiri hanya sesekali melihat dua orang tersebut keluar rumah untuk pergi belanja atau sekadar menyapu halaman.
Ratna mengaku beberapakali mencoba untuk berkomunikasi dengan GAH, seperti mengajaknya jalan pagi, tapi korban selalu menolak. Bahkan ia tidak pernah berkomunikasi dengan DAW selama puluhan tahun tinggal bersebelahan.
"Memang orangnya sangat tertutup jadi ya kita memang ajak (berkomunikasi). Menyesalkan juga, tapi ya itu, kalau kita pikirkan lagi memang orang kan enggak sama. Ada yang seperti itu kan kita nggak bisa maksain," ujarnya.
Sebelumnya, dua jasad sudah membusuk dan hanya menyisakan kerangka ditemukan di sebuah perumahan di Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023) pagi. Hingga kini polisi masih mendalami kasus ini dengan menurunkan tim gabungan.