Rabu 13 Sep 2023 00:15 WIB

Politikus PDIP Akui Elektabilitas RK di Jawa Barat Jadi Pertimbangan

Beri Dukungan Kuat di Jabar, Politikus PDIP: Elektabilitas RK Jadi Pertimbangan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Politikus PDIP, Aria Bima
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Politikus PDIP, Aria Bima

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengatakan, salah satu kriteria bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo adalah mampu meningkatkan elektoralnya. Dia tak membantah, nama mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk ke dalam pertimbangan.

"Bahwa Pak Ridwan Kamil memberikan dukungan yang cukup kuat di Jawa Barat tentu itu menjadi faktor pertimbangan untuk memberikan atau mengajak Pak Ridwan Kamil menjadi pasangan cawapres dari Pak Ganjar," ujar Aria Bima di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

"Kita tidak mengingkari itu bahwa kriteria dalam kaitan elektoral itu diperhitungkan," sambungnya.

Jika kubu pengusung Ganjar benar akan memilih Ridwan Kamil, dia menilai, tak akan ada komunikasi yang sulit dengan Partai Golkar. Pasalnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pernah bertemu dan membentuk tim kecil untuk membahas peluang kerja sama pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dia sendiri tak menutup pintu peluang Partai Golkar bergabung dalam kubu pengusungan Ganjar. Meskipun partai berlambang pohon beringin itu sudah mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

"Soal merapat-merapat itu kalau Bu Mega bicara soal dansa-dansa politik ini kan akan terus berlangsung sampai bulan November, saat pasangan diserahkan kepada KPU. Tapi inilah satu proses yang sangat bagus, bahwa antartokoh, partai politik melakukan berbagai musyawarah, mengkomunikasikan berbagai artikulasi-artikulasi kepentingan rakyat," ujar Aria Bima.

Kendati demikian, PDIP bersama rekan partai politik pengusung Ganjar tak ingin terlalu mengikuti keributan yang terjadi di publik terkait nama cawapres. Ia hanya memastikan, seluruh ketua umum akan selalu berdiskusi dan pada akhirnya lewat musyawarah mufakat akan menentukan nama tersebut.

"Ini kan bicara soal bagaimana fungsi peran capres-cawapres ke depan dan siapapun yang nanti disepakati partai-partai pengusung harus bisa memahami. Karena itu adalah rasionalitas pasangan ke depan," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan bahwa pihaknya memiliki beberapa perencanaan politik untuk sejumlah kadernya. Salah satunya adalah perencanaan terhadap mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau RK.

Partai Golkar sudah merencanakan Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat atau DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Belum ada perencanaan untuk menjadikannya sebagai bakal cawapres dari Ganjar Pranowo.

"Kami juga sudah punya planning buat RK, kita waktu itu sudah memutuskan untuk mendorong RK menjadi calon gubernur. Nanti tinggal pilih dua, antara di Jawa Barat lagi atau di DKI Jakarta," ujar Doli di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/9/2023).

"Jadi keputusan itu sampai sekarang belum pernah kita tinjau ulang, nah jadi posisinya kaya gitu Golkar," sambungnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement