Selasa 12 Sep 2023 16:32 WIB

Cendekiawan Muslim Inggris Tepis Mitos Negatif Soal Afghanistan 

Para ulama pergi ke Afghanistan dengan pikiran terbuka.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Afghanistan.
Foto: EPA-EFE/ARSHAD ARBAB
Muslim Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di hadapan sekitar 250 orang di Universitas Queen Mary,  London, akhir pekan kemarin, para ulama dan cendikiawan Muslim berbicara tentang keamanan dan perdamaian yang kini ada di Afghanistan. Hal itu terjadi setelah Afghanistan mengalami bertahun-tahun perang, serta masyarakat Islam yang kini sedang terbentuk.

Dilansir di 5 Pillars, Selasa (12/9/2023), para cendekiawan tersebut, yang hadir pada peluncuran organisasi Sejahtera Afghanistan, juga membahas isu kontroversial mengenai pendidikan anak perempuan setelah penangguhan pendidikan di tingkat menengah ke atas pada tahun lalu. 

Ulama yang hadir dalam acara tersebut adalah Syekh Haitham Al Haddad, Syekh Suliman Gani, Syekh Hamid Mahmood, Syekh Ammar al-Madani, Mufti Ismail Satia dan Syekh Abdulkerim Karahanli. Syeikh Haitham mengatakan, tingkat profesionalisme para pemimpin pemerintahan yang ia temui benar-benar luar biasa. 

"Mereka benar-benar ingin melakukan sesuatu untuk negara mereka dan untuk umat dan semoga Allah membantu mereka untuk melakukan hal tersebut," kata Mufti Ismail Satia.