REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) pada Senin (11/9/2023) mengumumkan kesiapan untuk menyediakan bantuan serta menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan setelah Badai Mediterania Daniel menyebabkan banjir bandang di Libya timur.
Menyusul permintaan pemerintah Libya atas bantuan internasional, Turki bersiap mengerahkan 150 personel tim pencarian dan penyelamatan baik di perairan dan daratan bersamaan dengan pemberian tenda, dua kendaraan penyelamat, empat perahu dan generator, demikian disampaikan AFAD pada akun media sosial X, sebelumnya Twitter.
Badai Daniel menyapu beberapa wilayah timur Libya pada Ahad, terutama kota Benghazi, Al Badya dan Al-Marj, serta Soussa dan Derna, menurut keterangan wartawan Anadolu di lapangan. Jumlah korban tewas akibat banjir di Derna mencapai sekitar 2.000 jiwa sementara ribuan lainnya masih hilang.
Pada Senin pagi, kepala pemerintahan persatuan Libya yang berbasis di Tripoli, Abdul Hamid Dbeibeh, menyatakan seluruh wilayah yang dilanda badai dan banjir sebagai "zona bencana." Dbeibeh juga mengumumkan tiga hari berkabung bagi para korban banjir.
Otoritas Libya juga mengumumkan status keadaan darurat, termasuk menghentikan kegiatan belajar di kelas di seluruh institusi pendidikan negeri dan swasta serta menutup toko-toko.