Selasa 12 Sep 2023 17:35 WIB

10 Fakta Adam dan Keluarganya Setelah Berada di Bumi yang Juga Disebutkan dalam Alquran

Alquran mengabadikan proses turunnya Nabi Adam ke bumi

Suasana sepi di Jabal Rahmah di Mekkah, Arab Saudi. Jabal Rahmah merupakan tempat bertemunya Nabi Adam dan sang istri Hawa.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana sepi di Jabal Rahmah di Mekkah, Arab Saudi. Jabal Rahmah merupakan tempat bertemunya Nabi Adam dan sang istri Hawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT memerintahkan Adam dan istrinya Hawa untuk keluar dari surga dan turun ke bumi. 

Setelah pertemuan keduanya di bumi seusai berpisah beberapa puluh tahun, keduany apun bertemu kembali. Berikut ini sejumlah fakta terkait pertemuan keduany setelah berada di bumi: 

Baca Juga

1. Setelah Adam dan istrinya diturunkan ke bumi, berkembanglah anak keturunannya. Hal ini ditegaskan Allah dalam Alquran surat Al-Araf [7]: 24-25. Allah SWT berfirman: 

قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ

“Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan, kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Kemudian, Allah juga berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” Penjelasan serupa juga terdapat dalam surah Al Baqarah [2]: 36.

3. Para ulama sepakat, sejak diturunkan ke bumi, istri Adam, yakni Hawa, melahirkan anak-anak Adam sebanyak 20 kali. Namun, setiap kelahiran selalu kembar, putra dan putri.  Dengan demikian, jumlahnya mencapai 40 orang 

4. Di antara sekian banyak anak Adam, terdapat kisah yang menjadi awal mula pembunuhan di muka bumi. Pembunuhan itu dilakukan Qabil terhadap adiknya yang bernama Habil. (QS Almaidah [5]: 27-30)   

5. Nabi Adam lalu pulang dan menemukan salah satu putranya telah tiada karena dibunuh oleh anaknya sendiri. Allah SWT berfirman: 

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya, Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Maka, semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya, manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS Al-Ahzab [33]: 72).

Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Dialah Qabil, manusia yang tidak amanah dalam menunaikan pesan Nabi Adam AS untuk menjaga keluarganya. Demikianlah keterangan Imam Ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa al-Mulk, Jilid I, halaman 13 

6. Dijelaskan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil kepada saudaranya yang bernama Habil itu terjadi di daerah Makkah. Sebab, Makkah merupakan tempat tinggal Adam dan Hawa setelah mereka turun ke bumi 

Hal senada juga diungkapkan Syauqi Abu Khalil..

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement