Selasa 12 Sep 2023 19:01 WIB

Doa Nabi Muhammad Untuk Ibnu Abbas yang Jadi Ulama Besar Tafsir

Ibnu Abbas didoakan oleh Nabi Muhammad.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Doa Nabi Muhammad Untuk Ibnu Abbas yang Jadi Ulama Besar Tafsir. Foto:   Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Doa Nabi Muhammad Untuk Ibnu Abbas yang Jadi Ulama Besar Tafsir. Foto: Sahabat Nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sayyidina Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata, "Tanyakanlah kepadaku mengenai tafsir Alquran. Aku telah menghapalnya sejak kanak-kanak." 

 Dalam riwayat lain, Abdullah bin Abbas berkata, "Pada usia sepuluh tahun, aku sudah hapal Alauran sampai juz terakhir." (HR Bukhari, dari Kitab Fathul Bari)

Baca Juga

Bacaan Alquran para sahabat Nabi Muhammad SAW berbeda dengan bacaan Alquran kita yang bukan orang Arab pada zaman ini. Mereka membaca Alquran sekaligus memahami tafsirnya. 

lbnu Abbas menjadi ulama besar tafsir, dia telah menghapal Alquran sejak kanak-kanak. Segala sesuatu yang dihapal sejak masa kanak-kanak tentu tertanam sangat kuat. Dia meriwayatkan hadits-hadits tentang tafsir Alquran lebih banyak dibandingkan sahabat lain. 

Sayyidina Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu berkata, "lbnu Abbas adalah ahli tafsir terbaik."

Syaikh Abu Abdurrahman Rahmatullah 'alaih bercerita tentang cara para sahabat belajar Alquran. la berkata, "Jika para sahabat mengajarkan Alquran kepada kami, mereka berkata, 'Kami belajar Alquran dari baginda Rasulullah SAW sebanyak sepuluh ayat, dan kami tidak akan menambah ayat berikutnya sebelum sepuluh ayat tersebut benar-benar kami pahami dan kami amalkan'." (dari Kitab Muntakhab Kanz)

Ketika baginda Rasulullah SAW wafat, lbnu Abbas berusia 13 tahun. Melihat usia yang semuda itu dan pengetahuannya tentang tafsir dan hadits yang telah dihasilkan, jelas itu merupakan karamah dan kenikmatan yang patut dicemburui, sehingga di kemudian hari ia memang layak menjadi imam para ahli tafsir Alquran.

Para sahabat terkemuka pun sering menanyakan mengenai penafsiran Alquran kepadanya. Keistimewaanya itu disebabkan keberkahan doa baginda Rasulullah SAW. 

Suatu ketika, selesai dari buang air, baginda Rasulullah SAW keluar untuk beristinja. Lalu, beliau mendapati wadah di tempat istinja telah penuh dengan air.

Nabi Muhammad SAW pun bertanya, "Siapa yang mengisi wadah air ini?" Seseorang menjawab, "lbnu Abbas yang mengisinya." 

Rasulullah SAW sangat gembira dengan perkhidmatan lbnu Abbas, lalu beliau berdoa, "Ya Allah, berilah ia pemahaman agama dan ajarilah ia takwil Alquran."

Pada saat yang lain, Nabi Muhammad SAW sedang sholat sunnah dan lbnu Abbas makmum dengan berdiri di belakang beliau. Kemudian Nabi Muhammad SAW menariknya dengan tangan beliau dan menyejajarkan dengan beliau. (Jika imam sholat berjamaah dengan seorang makmum saja, hendaknya berdiri sejajar dengan imam). 

Ketika Nabi Muhammad SAW meneruskan sholatnya, lbnu Abbas mundur sedikit ke belakang. Selesai sholat, Rasulullah SAW bertanya, "Mengapa kamu mundur?" 

Jawab lbnu Abbas, "Ya Rasulullah, engkau adalah utusan Allah, bagaimana aku dapat berdiri sejajar dengan Tuan?" 

Atas jawabannya tersebut, Rasulullah SAW mendoakannya agar ditambahkan ilmu dan pemahaman agama kepadanya. (dari Kitab Al-lshabah)

Dilansir dari buku Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement