Selasa 12 Sep 2023 21:41 WIB

Presiden Bentuk Satgas Transformasi Digital Lawan Predator Pricing Social Commerce

Pemerintah gerak cepat melakukan langkah antisipatif masuknya barang impor China.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Satgas Transformasi Digital untuk bisa mengantisipasi gempuran barang impor
Foto: Dokumen
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Satgas Transformasi Digital untuk bisa mengantisipasi gempuran barang impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan Presiden RI Joko Widodo telah membentuk Satgas Transformasi Digital untuk bisa mengantisipasi gempuran barang impor yang saat ini marak di platform jual beli daring atau marketplace maupun sosial media.

"Pak presiden sedang siapkan satgas transformasi digital. Kamis ini kami bahas detail dengan lintas kementerian," kata Teten di Komisi VI DPR RI, Selasa (12/9/2023).

Teten mengatakan pemerintah harus dengan cepat melakukan langkah antisipatif masuknya gempuran barang impor dari China. Barang yang mayoritas justru duplikasi dan dijual dengan harga murah ini akan mematikan produksi dalam negeri.

"Produk china ini bukan dumping lagi, tapi predator pricing. Gimana brand lokal mau bersaing. Gak bisa. Gimana mau mensejahterahkan UMKM kalau yang kita hadapi saja predator pricing macam gini," ujar Teten.

Teten menyebut ada salah satu brand skincare yang justru mengklaim produk dalam negeri, namun justru sebenarnya adalah produk dari China. Kebijakan yang dibuat pemerintah tak ditampik Teten juga menuai protes dari para reseller barang impor ini. Namun, kebijakan ini tetap harus diambil.

"Karena produsen yang mau mati dan protes juga banyak. Terutama UMKM dan para pengusaha lokal yang memproduksi barang dalam negeri. Banyak warung kecil dan UMKM kecil yang terbunuh," ungkap Teten.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement