REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setan akan selalu berupaya menjerumuskan manusia dalam kebinasaan. Dia membisikan pada manusia waswas dan membujuk manusia agar mengikuti hawa nafsunya.
Setan pun akan membuat orang-orang yang berjalan pada kesesatan semakin mudah untuk melakukan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya. Karena itu setan sejatinya musuh yang abadi bagi manusia.
Alquran telah menegaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata dan abadi bagi manusia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 60:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.”
Namun demikian, banyak orang justru membuka pintu bagi setan sehingga leluasa menggoda dan membuat lalai. Akibatnya seseorang menjadi manusia yang tidak taat kepada Allah SWT.
Imam Ghazali dalam kitab Mukasyafat Al Qulub mengatakan bahwa hati manusia seperti benteng dan musuhnya adalah setan. Maka hendaknya seseorang menjaga hatinya dari serangan setan. Dimana setan menyerang manusia dari segala penjuru agar manusia lalai.
Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran
Imam Ghazali memberitahukan ada sejumlah keadaan yang menjadi celah bagi setan sehingga dapat mudah menguasai manusia. Apa saja?
Pertama, emosi dan syahwat. Orang yang tidak mampu mengendalikan emosi dan syahwatnya akan dengan mudah bagi setan untuk mengendalikannya sehingga orang tersebut tergelincir dalam kehinaan.
Mudah bagi setan mengendalikan orang yang ditunggangi emosi dan syahwat sehingga orang tersebut tidak memiliki akal yang sehat.
Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional
Kedua, keangkuhan dan tamak. Orang yang ambisius cenderung lebih mudah digoda oleh setan. Orang yang ambisius akan melakukan berbagai cara untuk mencapai mimpinya.
Hal ini karena itu Imam Ghazali mengatakan boleh bagi seseorang dihormati dan dihargai tetapi tidak berlebihan. Orang-orang yang ambisius terlebih pada kekuasaan akan mudah dikendalikan setan.
Ketiga, kekenyangan dari makanan. Orang yang menghamba pada perut yakni yang berlebihan dalam makan dan minum akan mudah untuk digoda setan sehingga orang tersebut lalai.
Karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam makanan. Rasul memberikan teladan untuk makan dan minum secukupnya. Orang yang terlalu banyak maka akan berat untuk melaksanakan ibadah. Karenanya Islam menganjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah.