REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, akan melarang penebangan kayu di beberapa bagian Taman Nasional Koala Besar atau Great Koala National Park (GKNP) yang diusulkan. Hal itu guna melindungi koala dari kepunahan. Koala, hewan pemanjat pohon asli Australia, hidup di hutan dan sangat terkena dampak deforestasi.
Departemen Perencanaan dan Lingkungan NSW mengungkapkan, selagi pembangunan GKNP sedang dilakukan, pemerintah akan menerapkan penghentian penebangan kayu di 106 titik taman nasional tersebut yang mencakup lebih dari 8.400 hektare hutan negara. “(Pelarangan penebangan) akan menyeimbangkan komitmen kami untuk melindungi kawasan sensitif lingkungan dengan pengembangan rencana untuk mempertahankan industri kayu dan lapangan kerja yang layak,” katanya, Selasa (12/9/2023), dikutip Anadolu Agency.
Departemen Perencanaan dan Lingkungan NSW menambahkan, mereka akan berkolaborasi dengan Perusahaan Kehutanan NSW untuk membahas langkah selanjutnya dalam penghentian penebangan dan menjajaki opsi pasokan kayu. Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup NSW Penny Sharpe mengatakan, pembuatan GKNP sangat penting untuk menyelamatkan koala dari kepunahan di wilayah tersebut.
“Pemerintah mengambil langkah serius dalam mewujudkan taman nasional ini dan akan bekerja sama dengan masyarakat, organisasi Aborigin, dan industri seiring dengan penilaian area yang akan dimasukkan ke dalam taman nasional,” kata Sharpe.
Menteri Pertanian NSW Tara Moriarty mengungkapkan, pembangunan GKNP merupakan prioritas tinggi. Dia berkomitmen bekerja sama dengan industri untuk mengembangkan cetak biru bagi sektor perkayuan masa depan yang mengakomodasi taman nasional dan produksi produk kayu.
Dewan Konservasi Alam NSW, sebuah organisasi advokasi lingkungan, menyambut baik pengumuman pelarangan penebangan di sebagian wilayah GKNP. Menurutnya, langkah itu merupakan kemenangan besar bagi gerakan lingkungan, koala, dan hutan.
“Ini adalah sebuah langkah maju yang bersejarah. Mulai hari ini, 8.400 hektar habitat koala terpenting di dunia akan dilindungi dari penebangan hutan,” kata CEO Dewan Konservasi Alam NSW Dr Brad Smith.