Kamis 14 Sep 2023 03:47 WIB

Disebut dalam Alquran, Buah Delima Bermanfaat Cegah Penuaan

Buah delima telah disebutkan dalam Alquran sebanyak tiga kali.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Petani menunjukkan buah delima hasil kebunnya di Kampung Merak, Situbondo, Jawa Timur, Senin (24/10/2022). Meskipun hasil panen buah delima tersebut laku di pasaran dengan harga cukup tinggi sekitar Rp 25 ribu perkilogram namun petani di daerah itu mengaku kesulitan dalam menangani serangan hama dan perawatan, karena minimnya pengetahuan bertani buah tersebut.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Petani menunjukkan buah delima hasil kebunnya di Kampung Merak, Situbondo, Jawa Timur, Senin (24/10/2022). Meskipun hasil panen buah delima tersebut laku di pasaran dengan harga cukup tinggi sekitar Rp 25 ribu perkilogram namun petani di daerah itu mengaku kesulitan dalam menangani serangan hama dan perawatan, karena minimnya pengetahuan bertani buah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah buah delima benar-benar makanan super yang mampu melawan penuaan? Para ilmuwan telah menemukan molekul dalam buah delima, yang diubah oleh mikroba di usus, memungkinkan sel otot melindungi diri dari salah satu penyebab utama penuaan.

Buah delima telah disebutkan dalam Alquran sebanyak tiga kali, yakni dalam surat Al Anaam ayat 99, surat Al Anaam ayat 141, dan surat Ar Rahman ayat 68-69.

Baca Juga

Tidak hanya itu. Ada pula beberapa hadits yang menyebutkan tentang buah delima tersebut. Rasulullah (SAW) bersabda, “Delima dan kulitnya memperkuat pencernaan (perut).” (diriwayatkan Ali ra Abu Nuaim, Al-Jozi)

Dilansir dari About Islam, Selasa (12/9/2023), ilmuwan melakukan percobaan kepada hewan, efeknya sungguh menakjubkan. Sedangkan uji klinis terhadap manusia sedang dilakukan, namun beberapa temuan awal telah dipublikasikan di jurnal Nature Medicine menurut Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne dari Swiss.

Seiring bertambahnya usia, sel-sel kita semakin kesulitan mendaur ulang sumber energinya. Disebut mitokondria, kompartemen bagian dalam ini tidak lagi mampu menjalankan fungsi vitalnya, sehingga menumpuk di dalam sel.

Degradasi ini berdampak pada kesehatan banyak jaringan, termasuk otot, yang secara bertahap melemah selama bertahun-tahun. Penumpukan mitokondria yang tidak berfungsi juga diduga berperan dalam penyakit penuaan lainnya, seperti penyakit Parkinson.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah molekul yang, dengan sendirinya, berhasil membangun kembali kemampuan sel untuk mendaur ulang komponen mitokondria yang rusak: urolithin A.

Pengujian ilmuwan...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement