Rabu 13 Sep 2023 00:18 WIB

Putin Isyaratkan Perang Lebih Lama di Ukraina

Ranjau darat menghambat gerak pasukan Ukraina.

Presiden  Rusia Vladimir Putin
Foto: EPA-EFE/MIKHAEL KLIMENTYEV
Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, VLADIVOSTOK – Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan perang akan berlangsung lebih panjang di Ukraina. Perang ini bermula dari invasi yang dilakukan Rusia pada Februari 2022. Dengan bantuan senjata dari negara sekutunya, Ukraina kini melakukan serangan balasan ke Rusia. 

Silakan saja Kiev, kata Putin, memanfaatkan gencatan senjata apapun untuk memperkuat kembali persenjataan mereka. Ia juga meyakini, Washington akan tetap menganggap Rusia sebagai musuhnya siapapun presiden terpilih nantinya dari penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Juga

Berbicara selama beberapa jam di sebuah forum ekonomi di kota pelabuhan, Vladivostok, Putin menyatakan, serangan balik Ukraina melawan pasukan Rusia sejauh ini bisa dikatakan gagal. ‘’Pasukan Ukraina mengalami kekalahan besar,’’katanya, Selasa (12/9/2023). 

Menurut Putin, mereka kehilangan 71 ribu personel militernya dalam serangan terhadap Rusia. Kapan negosiasi bisa dilakukan? Ia menyatakan ketika Ukraina kehabisan personel, peralatan, dan amunisi baru mereka akan berbicara mengenai perdamaian. 

Namun, Putin menduga,’’Kiev akan menggunakan kesempatan gencatan senjata untuk memulihkan kembali sumber daya mereka dan menguatkan lagi kemampuan bertempur pasukan yang mereka miliki untuk melawan pasukan Rusia.’’

Putin menambahkan, banyak mediator potensial bertanya kepadanya apakah Rusia siap menghentikan pertempuran tetapi tak mungkin Rusia melakukannya ketika harus menghadapi serangan balik yang dilakukan Ukraina. 

Untuk membuka kesempatan adanya pembicaraan damai, jelas Putin, Ukraina mesti terlebih dahulu larangan pada dirinya sendiri untuk menggelar perundingan damai. Ukraina juga mesti menjelaskan apa yang mereka mau. 

Rusia kini menguasai sekitar 18 persen wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dicaplok pada 2014. Dalam beberapa bulan, Ukraina bertempur untuk merebut kembali wilayah miliknya. Mereka bahkan berhasil menguasai sejumlah desa. 

Namun pasukan Ukraina belum mencapai terobosan berarti untuk merangsek ke wilayah yang dikuasai Rusia karena banyaknya ranjau darat. Ukraina menegaskan, mereka tak akan berehat hingga seluruh tentara Rusia keluar dari tanah miliknya. Barat menegaskan ingin membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia.

Zelenskyy mengungkapkan rasa frustrasinya....

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement