REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko adalah rute migrasi darat paling mematikan di dunia. Ratusan orang kehilangan nyawa saat mencoba melakukan penyeberangan gurun yang berbahaya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendokumentasikan 686 kematian dan hilangnya migran di perbatasan pada tahun lalu. Namun, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena tidak adanya data, termasuk dari kantor koroner wilayah perbatasan Texas dan badan pencarian dan penyelamatan Meksiko.
Juru bicara IOM, Paul Dillon, mengatakan bahwa angka yang tercatat mewakili perkiraan terendah yang ada. “Angka-angka yang mengkhawatirkan ini merupakan pengingat akan perlunya tindakan tegas untuk menciptakan jalur migrasi legal yang teratur,” katanya kepada wartawan di Jenewa pada Selasa (12/9/2023).
Wilayah gurun pasir yang luas, ngarai, dan perbukitan yang dipenuhi kaktus merupakan medan yang harus dilalui para migran. Mereka menjadi korban serangan panas di musim panas dan hipotermia di musim dingin. Beberapa mayat tidak pernah ditemukan.