Rabu 13 Sep 2023 13:39 WIB

Libya Alokasikan Rp 6 Triliun untuk Rekonstruksi Pascabanjir

Libya alokasikan Rp6,3 triliun untuk membangun kembali kota terdampak banjir

Libya mengalokasikan Rp 6,3 triliun untuk membangun kembali kota-kota terdampak banjir
Foto: AP Photo/Jamal Alkomaty
Libya mengalokasikan Rp 6,3 triliun untuk membangun kembali kota-kota terdampak banjir

REPUBLIKA.CO.ID,  TRIPOLI -- Kepala pemerintahan persatuan Libya yang bermarkas di Tripoli, Abdul Hamid Dbeibeh, pada Selasa (12/9/2023) mengumumkan alokasi 2 miliar dinar Libya (sekitar Rp 6,3 triliun) untuk Benghazi and Derna Cities Reconstruction Fund guna membangun kembali kota-kota terdampak banjir.

"Dua miliar dinar Libya dialokasikan untuk rekonstruksi kota-kota yang hancur akibat banjir," seperti dilaporkan platform Hokomitna.

Baca Juga

Dbeibeh menginstruksikan "Badan Pelaksana Proyek Transportasi agar menjalin kontrak dengan perusahaan asing khusus untuk membangun kembali gorong-gorong beton dan merawat sejumlah jembatan di daerah terdampak di wilayah timur."

"Jaringan jalan dan jembatan di Kota Derna hancur total," ungkap kepala departemen pekerjaan umum di pemerintahan yang berbasis di Tripoli, Al-Hussein Sweidan kepada Anadolu.

Menurutnya, biaya untuk pembangunan jalan dan jembatan yang rusak di kota tersebut diperkirakan mencapai sekitar 300 juta dinar Libya (sekitar Rp954 miliar).

Lebih dari 5.300 orang tewas dan masih banyak lainnya yang belum ditemukan setelah banjir yang disebabkan Badai Daniel melanda Libya timur, menurut sejumlah sumber.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit pada Senin menyebutkan jumlah orang hilang akibat banjir mencapai 10 ribu orang.

Hujan lebat akibat siklon dahsyat pada Minggu menyapu sejumlah daerah di Libya timur, terutama di Kota Benghazi, Al Bayda, Al-Marj, Soussa dan Derna. Dbeibeh menyatakan seluruh daerah terdampak badai dan banjir sebagai zona bencana.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement