REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menyatakan telah menerima sebanyak 284 letter of intent (LoI) atau surat pernyataan minat berinvestasi di IKN dari para investor dalam dan luar negeri. OIKN menyatakan bakal mengawal ketat agar minat-minat yang disampaikan itu dapat terealisasi.
“284 LoI itu dari sekitar 21 negara. Terbanyak hampir setengahnya dari dalam negeri. Merah Putih,” kata Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara, Agung Wicaksono dalam gelaran Sewindu Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Agung menuturkan, khusus investor asing terbanyak datang dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Selain itu, ada China dan Jepang yang cukup aktif untuk mau menjajaki investasi di proyek kota baru tersebut.
Lebih lanjut, Agung menuturkan, setidaknya ada delapan proses pengajuan investasi yang akan dilalui dari para investor. Setelah LoI diterima, akan dilakukan pertemuan langsung antara OIKN dan calon investor yang dilanjutkan dengan surat respons atas LoI investor. Selanjutnya, bila kedua pihak telah sepakat baru dilakukan studi kelayakan hingga akhirnya pada proses deal closing proyek yang akan dibangun.
“Jadi ini tahapan yang sudah kita susun. Kita akan terus kawal ini untuk mewujudkan investasi di IKN,” ujarnya.
Sejumlah insentif investasi pun disiapkan pemerintah pusat agar melancarkan peluang-peluang investasi yang datang dari berbagai negeri. Dimulai dari insentif fiskal hingga dalam penggunaan lahan di IKN. Agung menambahkan, pada pekan depan juga akan dilakukan groundbreaking proyek infrastruktur perdananya yang dibiayai penuh oleh investasi swasta. Proyek infrastruktur itu mencakup pembangunan perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan serta pusat arena olah raga.
“Ini spill saja, minggu depan akan dimulai groundbreaking pembangunan IKN dengan investasi swasta. Bukan dari APBN yang selama ini sudah berjalan. (Nilai) hitungannya sekitar Rp 40 triliun,” kata Agung dalam Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Agung menuturkan, ada 10 perusahaan dalam negeri yang terlibat dalam proyek perdana tersebut. Namun ia tak bisa menyebutkan detail nama-nama investor ataupun perusahaan yang terlibat langsung. Ia optimistis, dengan masuknya investasi swasta akan semakin membuka peluang bagi investor lain untuk mau mendanai proyek IKN.