Rabu 13 Sep 2023 14:31 WIB

Rusia Mulai Kembangkan Perbankan Syariah

Keuangan syariah yang mulai diterapkan di Rusia untuk melawan sanksi Barat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia, Vladimir Putin memperkenalkan sistem perbankan syariah untuk menguji kelayakan model keuangan Islam
Foto: AP Photo/Vladimir Smirnov
Presiden Rusia, Vladimir Putin memperkenalkan sistem perbankan syariah untuk menguji kelayakan model keuangan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Agustus lalu menandatangani undang-undang yang memperkenalkan sistem perbankan syariah untuk menguji kelayakan model keuangan Islam. Sistem perbankan syariah ini diluncurkan di empat wilayah mayoritas Muslim yaitu Chechnya, Dagestan, Tatarstan dan Bashkortostan sebagai program percontohan selama dua tahun yang dimulai pada tanggal 1 September 2023.

Jika program percontohan ini berhasil, maka model keuangan syariah akan diterapkan di wilayah lain. Perbankan Islam beroperasi berdasarkan hukum syariah dan melarang unsur riba, yang mengacu pada pertukaran yang tidak adil seperti memberikan pinjaman dengan bunga atau memungut biaya keterlambatan pembayaran. Sistem keuangan syariah berbeda dengan perbankan konvensional, yang sebagian besar bekerja berdasarkan prinsip berbasis bunga.

Baca Juga

“Lembaga keuangan tidak bisa begitu saja memberikan pembiayaan dan mendapatkan return dengan jaminan seratus persen. Hal ini harus menanggung risiko tertentu, yang tidak umum terjadi pada bank konvensional,” ujar Sekretaris Eksekutif Asosiasi Ahli Keuangan Islam Rusia, Madina Kalimullina, kepada Al Arabiya, Selasa (12/9/2023).

Berbeda dengan perbankan konvensional, keuangan Islam didasarkan pada penciptaan transaksi dasar yang menghasilkan aliran pendapatan, bukan aliran bunga. Dalam perbankan syariah, pinjaman harus bebas bunga dan pembiayaannya didasarkan pada transaksi perdagangan (murabahah) atau investasi (musyarakah).