Rabu 13 Sep 2023 15:39 WIB

Jokowi Harap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dorong Masyarakat Beralih ke Transportasi Massal

Jokowi menegaskan tidak ada subsidi untuk subsidi tarif public service obligation.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Kereta Cepat Jakarta Bandung. Presiden Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung, Senin (13/9/2023).
Foto: EPA-EFE/AKBAR NUGROHO GUMAY
Kereta Cepat Jakarta Bandung. Presiden Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung, Senin (13/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mendorong masyarakat beralih menggunakan tranportasi massal dari transportasi pribadi. Presiden Jokowi yang menjajal KCKB, Senin (13/9/2023) dari Stasiun KCJB Halim hingga Stasiun Padalarang mengaku mengaku nyaman saat kereta melaju sangat cepat bahkan mencapai 350 km per jam.

"Saya melihat tadi bagus... nyaman dan pada kecepatan tadi 350 (km per jam) tidak terasa sama sekali baik saat duduk maupun saat saya berjalan sehingga ya inilah peradaban," kata Jokowi.

Presiden Jokowi menyebut baru mencoba pertama kali kereta cepat ini, meskipun sudah empat kali meninjau proyek pembangunannya. Jokowi berharap, kereta cepat ini bisa mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi massal dari transportasi pribadi. Sehingga bisa mengurangi polusi dan angka kemacetan di Jabodetabek dan Bandung yang telah menyebabkan kerugian hingga Rp 100 triliun.

"Jadi, kita harapkan masyarakat bisa menggunakan kereta cepat ini nanti mulai awal Oktober dan kita harapkan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, ke LRT, MRT, ke Transjakarta sehingga kemacetan di jalan jadi dikurangi, polusi bisa dikurang," ujarnya.